Mohon tunggu...
Muhammad KholifudinHanif
Muhammad KholifudinHanif Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Just Do It

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengambil Hikmah dari Pandemi Covid-19 terhadap Dunia Pendidikan Indonesia

5 Desember 2020   14:23 Diperbarui: 5 Desember 2020   19:32 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

COVID-19 atau Coronavirus pertama kali muncul di Indonesia pada awal maret lalu yang hingga kini belum juga usai . Tercatat hingga pada tanggal 5 Desember ini sudah terdapat 563.680 kasus positif. Tentu hal ini bukanlah angka yang sedikit. Covid-19 masih menjadi ancaman besar bagi masyarakat Indonesia dalam melakukan aktivitas.

Adanya covid-19 menimbulkan dampak negatif terhadap banyak sektor , terutama sektor pendidikan. Pelaksanaan pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka langsung kini bertransisi menjadi pembelajaran jarak jauh berbasis online. Dampak negatif yang ditimbulkan adanya pandemi covid-19 tentu sangat merugikan terhadap dunia pendidikan. Namun ada kalimat yang mengatakan selalu ada hikmah dibalik setiap kejadian , begitu pula dengan pandemi covid-19, kita sebagai pelaku pendidikan dapat mengambil hikmah dari pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk mengevaluasi sistem pendidikan Indonesia. Dapat dikatakan sistem pendidikan Indonesia belum siap untuk mengantisipasi kejadian seperti ini. Hal ini terlihat dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh(PJJ) yang belum dapat berjalan secara efektif ,faktor penyebabnya adalah karena proses pembelajaran sebelumnya yang minim metode dan strategi. Pada proses pembelajaran sebelumnya , para pendidik hanya 1 atau 2 metode mengajar yang cenderung dilakukan dengan ceramah tatap muka langsung selain itu mereka kadang malas untuk menggunakan teknologi karena dirasa terlalu rumit. Kadang juga ditemui para guru yang masih belum bisa mengoperasikan tekonologi pendidikan(gaptek) seperti laptop, internet , dll. Sehingga ketika dihadapakan pada situasi seperti ini mereka menjadi kurang siap untuk mengantisipasinya.

Karena hal tersebut , tidak heran jika pada Pembelajaran Jarak Jauh(PJJ) para guru cenderung hanya memberikan materi penugasan tanpa memberikan penjelasan materi tersebut.Hal ini tentu sangat berdampak pada peserta didik , para siswa akan mendapatkan pemahaman materi yang kurang maksimal. Padahal di saat situasi seperti ini , peran pendidikan harusnya menjadi sarana edukasi untuk para peserta didik, jangan sampai pendidikan justru menjadi beban untuk mereka. Seperti contohnya kasus Bunuh Diri seorang Siswi SMA di Kabupaten Gowa , Sulawesi Selatan yang diduga depresi akibat banyaknya tugas sekolah selama PJJ. Kasus tersebut menunjukkan ketidaksiapan sistem pendidikan Indonesia.

Pembelajaran berbasis Online selama pandemi juga memberikan dampak positif , salah satuny adalah membuat para guru , dosen , dan pendidik lainnya menjadi lebih kreatif dan inovatif. Selama pembelajaran online , metode dan strategi pembelajaran yang digunakan tatap muka tentu tidak efektif dilakukan. Sehingga mereka dituntut untuk menciptakan metode dan strategi pembelajaran yang efektif dan bermakna selama pembelajaran berbasis online ini.

Selain itu ,pada pembelajaran berbasis online ini para guru dituntut untuk dapat mengoperasikan perangkat internet , seperti laptop , gadget dll. Sehingga mau tidak mau mereka harus belajar tekonologi agar dapat menjalankan proses pembelajaran. Mereka yang sebelumnya gaptek teknologi dengan pembelajaran ini akhirnya bisa mengoperasikan perangkat pembelajaran berbasis online.

Sehingga paska pandemi ini , para guru , dosen dan pendidik lainnya memiliki metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi, serta mereka juga dapat mengoperasikan teknologi yang dapat dijadikan sumber dan media pembelajaran untuk diterapkan di kemudian hari.

Di sisi peserta didik , mereka menjadi tahu jika smartphone , laptop dan internet tidak hanya digunakan untuk browsing , chatting maupun bermain game , namun juga dapat digunakan sebagai media dan sumber belajar. Peserta didik dapat memanfaatkan smartphone mereka untuk mencari sumber belajar , seperti untuk mengakses ruangguru , zenius , dan lain sebagainya.

Di sisi orang tua siswa , adanya pembelajaran online membuat orang tua menjadi tahu susahnya mendidik dan mengajari anaknya. Karena dewasa ini banyak kasus mengenai para guru yang disudutkan oleh orang tua siswa karena perilakunya terhadap anak mereka. Dengan pembelajaran online ini , setidaknya orang tua yang ikut mendidik dan mengajari anaknya , menjadi tahu bagaimana rasanya menjadi seorang guru yang harus mendidik siswanya.

Walaupun dunia pendidikan Indonesia harus ikut terdampak akibat pandemi Covid-19 ini  , namun kita masih dapat mengambil hikmah didalamnya. Situasi saat ini bisa menjadi momentum bangkitnya dan terciptanya sistem pendidikan Indonesia yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun