Mohon tunggu...
Kholifaturokhma IFA
Kholifaturokhma IFA Mohon Tunggu... -

Pelajar SMA Negeri 2 Wonosobo.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta dalam Seni

27 Maret 2013   13:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:08 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dering panjang bel pulang sekolah SMA 7 telah membangkitkan semangat para siswanya untuk menghirup udara segar penghilang penat setelah mengikuti pelajaran. Hari ini  Pak Jat meninggalkan tugas ukir logam untuk kelas XII IPA 2. Tugas seni ini harus selesai dalam waktu 1 minggu. Ada hukuman bagi yang terlambat mengumpulkan tugas. Satu kelompok hanya terdiri dari 4 orang. Khusus untuk Cecyl memiliki kesempatan untuk mengerjakan tugas ini bersama Keke, Jhon−sahabatnya−dan Ujie−cowok idaman di sekolahnya. Setelah bagi tugas dari mempersiapkan pola gambar, warna dan lainnya, mereka mengerjakan tugas itu di tempat Jhon.

Hampir setiap hari tugas dari Pak Jat digarap agar hasilnya memuaskan. Karena masih awal kelas XII, tak banyak teman yang dekat, kadang mereka darikelas lain, sebab setiap tahun selalu diacak. Kebetulan dalam kelompok ini hanya Ujie yang belum terlalu dekat dengan Jhon, Cecyl dan Keke. Dari tugas inilah mereka menjadi semakin akrab. Waktu tak terbuang sia-sia, selain mengerjakan tugas seni itu juga mereka manfaatkan untuk belajar yang lain, dari pelajaran yang kurang dipahami menjadi pelajaran yang mengasyikkan setelah mereka saling bertukar pikiran, saling mengajari.

Berkat kerja keras yang mereka tekuni selama satu minggu ini, hasil ukir logam yang mereka buat mendapat apresiasi ukir logam terbaik di kelasnya. Bahagia yang dirasakan. Bukan hanya hasil ukir logam saja yang hasilnya begitu memuaskan, untuk ulangan Matematika yang selama ini mendapat nilai kurang akhirnya mereka berempat mendapat nilai terbaik. Semua berkat keseriusan belajar mereka selama bersama mengerjakan tugas ukir logam.

Tugas ukir logam lewat sempurna, Pak Jat memberikan tugas ke-2 yaitu membuat miniature dari kain flannel. Dengan kelompok yang sama, Cecyl makin bersemangat mengerjakan tugas dari Pak Jat ini. Tak jarang ia memiliki semangat lebih, yang ada juga biasanya males banget buat ngerjain tugas gak mutu dari Pak Jat. Entah karena kedatangan cowok itu atau apalah Cecyl tak mengerti semangat barunya ini.

Enam hari telah berlalu begitu cepat, tugas tak kunjung selesai. Hari ini−tepatnya hari minggu−sejak pagi Keke dan kawan-kawan tekun mengerjakan tugas yang akan dikumpulkan esok hari. Suntuk rasanya tugas ini tak selesai, padahal tinggal sedikit lagi. Akhirnya Jhon ajak Keke pergi keluar,”nyari suasana baru,” katanya. Suasana berubah garing−garing banget segaring kripik−sepeninggal Keke dan Jhon, kini hanya ada Ujie dan Cecyl di ruang kerja Jhon.

Nggak ada suara, nggak ada yang ngajak ngobrol. Benar-benar garing. Ujie tak berani berkata, melirik saja tak berani. Mereka fokus pada jahitan yang mereka pegang. Diam dalam kelam. Sepi tak bersua. Mungkin nafaspun saling tertahan. Berasa sepinya di kuburan. Hanya debar jantung yang dirasakan. Hingga Jhon kembali. Sambil cengengesan ia berdehem mendekati Cecyl dan Ujie. Sontak mereka berdua terkejut. Tiba-tiba tangan Cecyl terkena jarum, dan tanpa malu lagi Ujie menolong Cecyl.

“Kenapa buuk? Gitu aja berdarah hihihi,” Keke meledek Cecyl tak henti-hentinya. Malu yang Cecyl rasakan. Dari tadi tak ada interaksi dengan Ujie tiba-tiba saja Ujie menolongnya.

“Waaahh asik dong ditinggal dari tadi, kita masuk aja lagi pegangan tangan,” Jhon meledek Cecyl, tak kalah saing dengan Keke.

“Sakit dodol!!” ungkap Cecyl.

“Cie cie udah ngomongin apa aja nih? Pasti ngomongin aku cantik ya?” dengan PD−nya Keke bilang seperti itu.

“Garing gilak!! Garing banget,” Cecyl berbisik pada Keke sambil memegangi jarinya yang masih terasa perih

“Aku gak berani ngomong sama dia, malu,” Ujie berkata pada Jhon, tapi respon Jhon hanya tertawa lirih.

“Oke selesai!!” Kata Jhon dengan semangat setelah tugas mereka benar selesai tuntas. Selesainya itu Keke dan yang lain pulang.

***

Ujie akhirnya mau buka mulut dihadapan Cecyl. Dari kejadian di rumah Jhon kemarin membuat Ujie punya keberanian ngomong duluan. Tak canggung lagi dikeduanya, mereka jadi akrab dan selalu bercanda berdua. Bahkan tiada hari tanpa kedekatan mereka. Sampai satu saat Ujie telah nyaman, dia berani ungkapin rasa kagum dan sayangnya pada Cecyl. Memang dari awal Cecyl juga udah naksir Ujie, jadi ia terima Ujie lebih dari teman. Mereka membuat komitmen agar tidak terlalu serius dalam hubungan ini.

“Cecyl, kamu gak bohong kan bakal selalu menemani aku? Aku sayang kamu,”

“Aku juga sayang kamu.. Aku harap kita jangan terlalu serius, saling motivasi aja,” Komitmen mereka mengawali kisah cinta yang mereka bangun dengan ketulusan hati dan rasa sayang.

***

Cecyl memang bahagia udah bisa jadian sama Ujie. Tapi, TOMMY? Ya, Tommy! Tommy masih tumbuh dalam hatinya yang terdalam. Tommy yang sangat ia sayangi selalu menghiasi mimpi indahnya. Pernah Tommy bilang sekitar dua bulan terakhir mereka bertemu di bandara, “Aku selalu berdoa untukmu sayang. Hatiku cuma buat kamu dan hatimu pasti akan selalu buat aku. Aku berpesan padamu sayang berjanjilah untuk selalu jaga hatiku yang cuma buat hatimu seorang..,” kata-kata terakhir sebelum Tommy terbang ke Eropa membuat Cecyl merasakan hangatnya cinta Tommy yang hanya untuk dirinya. Sambil memandangi langit yang penuh bintang, ia berkata pelan, “Aku sayang Tommy.. bahkan aku sayaaaaaang bangeeett.. bintang, tahukah kamu? Saat ini aku berada dalam dua cinta yang tulus untukku? Aku bingung.. aku takut.. aku…..,” tak kuasa Cecyl menahan air mata yang telah membasahi pipinya. Meskipun Tommy jauh banget tak didekatnya, tapi rasa sayangnya selalu terasa dekat dalam hati Cecyl. Sayangnya susah untuk cotact sama Tommy. Kerjaan Tommy yang sibuk menjadi faktor utamanya, jadi tak pasti setiap hari, setiap minggu, ataupun setiap bulan bisa menghubungi Tommy, bahkan satu bulan saja cuma dua atau tiga kali Tommy menghubungi Cecyl. Pantangan memang selalu ada. Cecyl yakin ia pasti akan terbiasa menerima Tommy demi masa depannya ini.

***

Ujie mengajak Cecyl jalan-jalan. Hari yang begitu cerah menemani perjalanan mereka hari ini. Penuh canda tawa Ujie membuat suasana se–asyik mungkin agar ia selalu melihat senyuman indah dari Cecyl. Ujie sayang banget sama Cecyl, makanya dia selalu ada waktu buat Cecyl. Ditengah asyiknya obrolan mereka, Cecyl memotong pembicaraan.

“Ujieee… hmm boleh gak aku jujur ke kamu?” tanya Cecyl pelan takut menyakiti Ujie karena Ujie pernah bilang ke Cecyl jangan mengacak-acak perasaannya, tapi dengan keadaan Cecyl seperti itu dia harus jujur sama Ujie yang udah perhatian penuh ke dia.

“Iya bilang aja”

“Sebenarnya, Aku memang sayang sama kamu.. tapi, a-k-u… aku udah punya pacar. Dia udah lama di Eropa, namanya Tommy…,” lalu Cecyl menjelaskan tentang Tommy. Begitu beratnya bagi Cecyl untuk menyatakan ini semua. Cecyl takut kalau saja hati Ujie langsung terusik, sakit, benar-benar Cecyl menyesali atas kejujurannya yang bisa menyakitkan Ujie.

“Oh gitu.. yaudah gak apa-apa Cecyl”

“K-a-m-u? Kamu gak marah? Aku kan udah jahat.. Kamu gak marah?”

“Tenang aja Cecyl.. dia jauuh kan? Dia jarang hubungi kamu? Gak apa-apa, aku seneng dan bangga kamu udah berani jujur ke aku,” Ujie mengakhiri kalimatnya dengan senyum tulus meski hatinya terbesit luka.

***

Seusai pertemuan yang penuh kejujuran dengan Ujie, Cecyl mendadak sakit. Keadaan yang tidak baik karena saat itu juga sedang UKK–Ulangan Kenaikan Kelas. Sampai-sampai hasil UKK benar-benar drop karena tubuh Cecyl yang terlalu rapuh. Setiap hari ia memikirkan apa yang telah ia katakan itu sampai Ujie dengan mudahnya berkata “Gak apa-apa Cecyl.. jangan dipikir banget. Aku gak mau kamu kenapa-kenapa, aku bakal buat kamu lebih sayang sama aku, aku bakal lebih jagain kamu..”

Ujie begitu perhatian pada Cecyl, ia benar tak mau melihat Cecyl rapuh, terkulai lemah, dan terus-terusan sakit. Setiap waktu ia menemani Cecyl, menjaganya dan membantu mencerahkan hidup Cecyl kembali. Sampai keadaan sudah lumayan membaik, tak disangka Ujie lah yang sakit. Ini membuat Cecyl cemas, panik dan takut. Semua gara-gara Cecyl, Ujie sakit seperti saat ini. Dengan sekuat yang Cecyl bisa, ia menjaga Ujie agar ia lekas sembuh. Mereka saling memberi kekuatan agar lebih semangat lagi.

Cecyl memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Tommy ketika Tommy siang itu menghubungi Cecyl. Ia menyatakan putus agar keadaannya lebih baik, dan benar. Cecyl sudah agak membaik setelah meninggalkan Tommy.

“Maafkan aku Tommy, ini demi kebaikan kita juga. Aku gak mau lemah karena jauh darimu, aku ingin kamu bahagia disana dengan pujaan hatimu. Semoga kita sama-sama bahagia dengan hidup kita sendiri, aku yakin itu Tommy.. Aku sayang kamu”

Kembali pada Ujie setelah ia merasa lebih baik. Ia berusaha untuk mengembalikan semangat Ujie. Sebisa mungkin ia menunjukkan bahwa sekarang ia udah punya semangat lebih, walau sebenarnya ia masih lemah. Ia saja masih bergantung pada obat demi kesehatannya pulih total, tapi ia jauh lebih tenang setelah kembali dihadapan Ujie. Cecyl mendekati Ujie dan berbisik di telinganya.

“Ujie.. maafin aku, makasih atas semua kasih sayang kamu. Aku mau kamu jagain aku. Aku sayang kamu…,” Cecyl cerita kalau dia udah gak ada hubungan lagi sama Tommy dan dia udah tulus memberikan cintanya hanya untuk Ujie. Kekuatan cinta Cecyl membuat Ujie bangkit, ia sembuh. Hari-hari selanjutnya mereka habiskan bersama dengan penuh semangat bersama. Berkat kejujuran Cecyl, Ujie menemukan pujaan hatinya yang telah tulus mencintainya dan selalu menyayanginya. Love you Cecyl…

#####

The End

Created By:

KHOLIFATUROKHMA.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun