Penulis : Fabela Dian Agustin
Ilmu Komunikasi - Universitas Trunojoyo Madura
SIDOARJO- Berawal dari hobi otak-atik elektronik, dan banyak nya kejadian gempa dan bencana di dalam rumah, dua orang siswa di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Krian, Sidoarjo berhasil menciptakan alat sensor untuk mendeteksi gempa dan bencana di dalam rumah.
Muhammad Wahyu Sanjaya, siswa kelas 8B dan Muhammad Annur Rizki, siswa kelas 8A SMP Swasta di Krian membuat alat sensor deteksi gempa itu dengan menggunakan sejumlah alat yang di beli di toko elektronik. Alat sensor yang dinamai smart house itu berfungsi untuk mendeteksi gempa dan sejumlah bencana di dalam rumah seperti kebocoran gas elpiji, kebakaran, hingga pencurian.
Alat sensor smart house ini bisa dipasang di dalam rumah, di sejumlah titik di atas atap atau dinding rumah. Unik nya alat sensor hasil ciptaan 2 siswa SMP ini berfungsi tidak menggunakan aliran listrik, namun hanya menggunakan baterai buatan yang dibuat dari power bank bekas.
Sementara ditinjau dari sistem kerjanya, smart house ini mampu mendeteksi adanya getaran gempa atau bencana yang terjadi di dalam rumah. Saat getaran terdeteksi, sensor ini langsung membunyikan alarm atau rekaman suara atas kejadian yang terjadi di dalam rumah.
Karena dibuat dengan biaya murah sekitaran Rp 3 juta rupiah dan memiliki sistem kerja yang sederhana, menurut rencana alat sensor deteksi gempa dan bencana dalam rumah ini akan di patenkan oleh pihak sekolah untuk kemudian di pasarkan ke masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H