Semarang, 3/10/2024 -- Salah satu mahasiswa UNNES dalam program LANTIP 4 menerapkan pembelajaran interaktif dengan paper mode Quizizz pada siswa kelas 8 SMP Negeri 4 Semarang.
Program UNNES LANTIP 4 dilaksanakan dalam waktu kurang lebih dua bulan. Program ini tentu memberi mahasiswa kesempatan untuk menerapkan pengetahuan yang sudah mereka dapat selama berkuliah selama 6 semester. Tujuannya agar mahasiswa dapat memiliki pengalaman lapangan untuk meningkatkan kompetensi mereka. Setiap mahasiswa LANTIP diberikan tanggung jawab oleh guru pamong yang sudah dibagi menurut mata pelajaran atau program studi mahasiswa.
Salah satu peserta program ini, Yudha Fergian Nugroho, mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris, menerapkan pembelajaran interaktif pada kelas yang dia ajar. Pada salah satu sesi mengajarnya, ia menerapkan pembelajaran menggunakan aplikasi atau situs Quizizz. Platform tersebut digunakan karena menurutnya memiliki berbagai jenis fitur untuk membantu evaluasi materi.
"Saya pikir karena siswa kadang bosan jika mereka selalu mengerjakan dengan hanya menuliskan jawaban pada buku mereka, sehingga saya menggunakan Quizizz sebagai alternatif media latihan soal pada materi yang sudah saya ajarkan," kata Yudha terkait penerapan media ini di kelas Bahasa Inggrisnya.
Peraturan sekolah juga sebenarnya belum membolehkan siswa untuk menggunakan atau membawa smartphone ke lingkungan sekolah. Ini juga menjadi salah satu dasar saat dia akan membuat latihan soal pada modul ajar materi Narrative Text (Teks Narasi). Langkah ini juga dilakukan sebagai solusi pada siswa yang harus menaati peraturan sekolah. Selain itu, dikhawatirkan juga siswa memang masih belum memiliki gawai pribadi sehingga ditemukanlah jalan tengah ini.
Dengan banyaknya fitur yang tersedia, Quizizz menjadikan guru memiliki banyak pilihan untuk membuat latihan soal atau evaluasi materi sesuai dengan kebutuhan siswa. Pada situasi ini maka fitur Paper Mode sangat cocok digunakan dengan keadaan yang ada di SMP N 4 Semarang. Pada mode ini siswa hanya akan fokus pada soal yang ditampilkan di proyektor. Mereka menjawab menggunakan kertas barcode yang sudah ditentukan sesuai nomor absen mereka sehingga semua siswa memiliki barcode yang berbeda.
Ketika melangsungkan kegiatan latihan soal, dia merasa bahwa semua siswa sangat aktif berpartisipasi. Banyak siswa yang langsung mengangkat kertas barcode mereka ketika pertanyaan muncul di proyektor. Hal ini menandakan bahwa evaluasi dengan media seperti Quizizz cukup membuat mereka lebih antuasias dibandingkan dengan menulis jawaban di kertas. Tentu hal ini tidak berlaku bagi semua siswa namun paling tidak sebagian besar siswa terlihat antusias karena kembali lagi kepada preferensi belajar yang berbeda setiap individu.
Meskipun sudah diterapkan Quizizz, siswa tetap harus mencatat materi yang bertujuan sebagai bahan belajar. Dengan hal itu pembelajaran tetap seimbang, ilmu tetap mereka dapat dengan mencatat kemudian evaluasinya menggunakan media yang lebih mendorong partisipasi siswa. Dalam satu pertemuan tersebut terdapat 2 JP. Jam pembelajaran kemudian dibagi, yaitu satu jam pembelajaran untuk penyampaian materi dan satu jam pembelajaran untuk latihan soal.
"Sebelum mereka melakukan latihan soal saya sampaikan materinya terlebih dahulu kemudian satu jam pembelajaran selanjutnya saya gunakan untuk latihan soal," ucap Yudha ketika ditanya terkait proses pembelajaran.