Mohon tunggu...
Kholif Anah
Kholif Anah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Idealisme

14 Desember 2024   16:27 Diperbarui: 14 Desember 2024   16:27 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

filsafat adalah ilmu berfikir, aliran filsafat idealisme merupakan suatu aliran yang mengagungkan jiwa. pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu angan-angan, yaitu dunia idea. Pokok pemikiran Idealisme ialah (1) menyakini adanya Tuhan sebagai ide tertinggi dari kejadian alam semesta ini. (2) Dunia adalah suatu totalitas, suatu kesatuan yang logis dan bersifat spiritual. (3) Kenyataan sejati ialah bersifat spiritual (4) Idealisme berpendapat bahwa manusia menganggap roh atau sukma lebih berharga dan lebih tinggi dari pada materi bagi kehidupan manusia. (5) Idealisme menganggap bahwa pengetahuan adalah sesuatu yang muncul dan terlahir dari kejadian di dalam jiwa manusia. (6) Menurut idealisme, tujuan pendidikan untuk menciptakan manusia yang berkepribadian mulia dan memiliki taraf kehidupan rohani yang lebih tinggi dan ideal serta memiliki rasa tanggung jawab kepada masyarakat. 

oleh sebab itu Menurut aliran idealisme, kenyataan adalah sesuatu yang bersifat spiritual sehingga aliran idealisme disebut juga aliran spiritualisme. Ajaran idealisme menekankan bahwa pada setiap kejadian ada kekuatan atau kenyataan spriritual yang melatarbelakanginya. Kenyataan tersebut disebut dengan berpikir. 

  • Dalam berpikir terdapat kegiatan meragukan dan memastikan sesuatu. Kegiatan berpikir lain misalnya menghitung, mengukur, membedakan, membandingkan, mengevaluasi, menghubungan, menafsirkan, mempertimbangkan, mennganalisis, mensintesis, menarik kesimpulandan memutuskan sesuatu.

  • Idealisme terdiri dari idealism subjektif, objektif, rasionalistis dan etis. Idealisme subjektif menganggap manusia perseorangan sebagai produsen dari alam kenyataan, roh manusia juga sakti menentukan jalannya proses kenyataan. Idealisme objektif menganggap roh manusia hanya sebagai satu bagian saja dari roh umum yang menggerakkan kenyataan ini.

  • Idealisme rasionalistis menganggap roh adalah akal dan akal di sini maksudnya pikiran. Idealisme etis menganggap bahwa roh adalah akal praktis yang berlaku dalam penilaian etika. Idealisme etis menganggap bahwa di samping keutamaan alam rohani dan alam akhirat (alam cita-cita) juga mengakui bahwa roh dan raga manusia sama-sama turut mengambil saham dalam proses kenyataan sejarah berdasarkan kehendak bebas yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun