Klaten (21/05/2022) - Batik merupakan warisan budaya di negara kita yang harus dilestarikan dan dalam kondisi saat ini banyak orang yang perlahan mulai melupakan, maka dari itu dalam program kampus mengajar ini saya membuat edukasi dan pendampingan kepada siswa siswi di sekolah penempatan untuk mengenal, mempelajari, serta membuat batik. Dengan pelatihan membuat batik tulis (Batik Konvensional dengan Motif Kawung) sampai batik jumputan (Batik Modern). Upaya ini dapat mengajarkan siswa untuk melestarikan batik tulis dan batik jumputan. Terlebih lagi di daerah Bayat merupakan sentra pengrajin batik di Kabupaten Klaten. Daerah Bayat terkenal akan batik tulis yang dikembangkan oleh beberapa UMKM pengrajin batik, hal ini sangat berkontribusi dalam menunjang perekonomian daerah dan pelestarian budaya. Maka dari itu, penting melakukan kegiatan edukasi dan pendampingan kepada siswa SD N 2 Tegalrejo untuk mengenal langkah pembuatan batik serta mencoba membuat batik tulis dan jumputan yang bermanfaat bagi mereka yang berkaitan erat dengan pelestarian Batik Bayat.
Batik Tulis - Pada hari Sabtu(21/05/2022), Sebagai sarana untuk melestarikan budaya dan memberikan bekal kepada siswa agar dapat meneruskan serta mengembangkan potensi daerahnya, maka saya berkolaborasi dengan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 yang ditugaskan di SD N 2 Tegalrejo untuk mengadakan kegiatan pendampingan dan edukasi kepada siswa tentang pembuatan batik. Siapa sangka walaupun daerah sekitar banyak yang membuat batik, tetapi siswa siswi di SD N 2 Tegalrejo tidak banyak yang tahu mengenai proses pembuatan batik tulis secara detail. Dengan kegiatan edukasi dan pendampingan ini diharapkan siswa dapat mengenal alat, bahan, tahu akan cara membuat batik mulai dari membuat pola di kertas, lalu proses memblat pola di kain, hingga proses mencanting. Secara individu siswa mencoba membuat desain batik kawung, kemudian ditebalkan dengan spidol dan diberikan warna, setelah desain awal jadi lalu siswa menggambar dengan cara memblat pola menggunakan pensil pada kain putih (kain mori), kemudian setelah selesai dilanjutkan dengan proses mencanting menggunakan malam yang dipanaskan lalu diarahkan mengikuti tepi pola dengan canting.
Dalam keberlangsungan kegiatan edukasi dan pendampingan ini, peserta didik sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan awal, kegiatan pengenalan alat dan bahan, sampai dengan kegiatan mencoba membuat pola batik kawung (dari membuat pola di kertas hingga proses mencanting). Program ini dilaksanakan pada hari Sabtu (21/05/2022) melalui pelatihan secara langsung yang dipaparkan oleh Kholifah Anindyana, mahasiswa UNS yang mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan 3 dengan berkolaborasi bersama teman teman satu kelompok penugasan di SD N 2 Tegalrejo. Kegiatan ini berdampak baik pada antusiasme siswa ketika pelaksanaan kegiatan "Kegiatan membuat pola, menebalkan di kain sampai dengan mencanting sangat seru karena walaupun ibu memproduksi batik tulis tetapi baru saat ini saya belajar membuat" ujar salah satu siswi SD N 2 Tegalrejo.
Batik Jumputan- Pada hari Sabtu (28/05/2022) setelah siswa belajar membuat batik tulis konvensional dengan motif kawung, selanjutnya siswa mengikuti kegiatan pemberian edukasi dan pendampingan pembuatan batik jumputan dengan teknik permainan warna pada kain putih (kain mori).Teknik pembuatan dan pengajaran sangat menarik antusiasme siswa. "Saya belum pernah mencoba batik jumputan, tapi pernah melihat baju dengan warna yang indah" ujar salah seorang siswa. Kegiatan edukasi dan pendampingan ini dilakukan oleh saya bersama dengan teman teman Kampus Mengajar Angkatan 3 yang ditugaskan di SD N 2 Tegalrejo.
Proses pembuatan batik jumputan ada beberapa cara, yakni membuat pola dengan karet dan kain saja, atau dengan pemberian kelereng di dalam kain lalu ditali. Setelah itu, rendam kain menggunakan air panas, lalu campurkan air panas dengan pewarna pakaian dan garam agar warna dapat terlihat di kain. Pemberian warna dengan mencelupkan bagian yang ingin diberikan warna, lalu dijemur hingga kering dan jadilah batik jumputan.
Kegiatan edukasi dan pendampingan dalam pembuatan batik dengan jenis berbeda baik dari bahan pembuatan hingga teknik yang digunakan bertujuan agar menambah wawasan siswa mengenai batik. Agar siswa dapat mendukung, melestarikan, serta mengembangkan potensi batik tulis di daerahnya. Serta dapat mengenal, mempelajari, membuat dan mengembangkan batik jumputan di Daerah Bayat.
Penulis - Kholifah Anindyana