Mohon tunggu...
Kholif Diniawati
Kholif Diniawati Mohon Tunggu... Guru - Guru MAN 3 Bantul

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mensyukuri Takdir Allah

12 Desember 2023   23:13 Diperbarui: 12 Desember 2023   23:16 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Kholif Diniawati, Guru MAN 3 Bantul

Kehidupan senantiasa dipenuhi dengan beragam peristiwa dan kejadian, yang kesemuanya tersebut tak lain adalah merupakan takdir Allah yang telah digariskan untuk umat manusia. 

Kesenangan dan kesedihan silih berganti mewarnai perjalanan hidup manusia di muka bumi ini. Kesenangan dan kebahagiaan yang dirasakan manusia adalah sebuah kondisi dimana seluruh keinginan, kebutuhan dan juga impian-impiannya bisa terwujud sesuai kehendak dan cita-cita mereka. 

Sedangkan kesedihan identik dengan kondisi ketika seseorang mendapatkan atau memperoleh sesuatu yang tidak mereka inginkan dan harapkan, bahkan ketika segala upaya telah dilakukan namun hasilnya berlawanan dengan apa yang diimpikan dan diangankan.

Dalam menjalani kehidupan, banyak orang yang menginginkan sesuatu yang kelihatannya baik dan akan berusaha sekuat jiwa raga, rela mengorbankan apapun yang ia miliki demi terwujudnya keinginan tersebut. Tetapi hasil dan kenyataan yang diperoleh sangat berbeda dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Ketika hal seperti ini terjadi, tak sedikit orang yang menyalahkan pihak lain, bahkan Allah, yang mengatur seluruh takdirpun ikut disalahkan.

Sementara itu, Allah telah berfirman, "boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahu (Q.S Al Baqarah:216). Ayat ini jelas menunjukkan bahwa takdir Allah sesungguhnya semata untuk kebaikan hambaNya, meskipun secara kasat mata sepertinya merupakan peristiwa atau situasi yang sungguh tidak menyenangkan dan bahkan menyedihkan.

Hal ini telah dibuktikan oleh para pendahulu, diantaranya teladan dari kisah anak kecil laki-laki yang dibunuh oleh Nabi Khidir 'alaihissalam atas perintah langsung dari Allah. Apa yang dilakukan oleh Nabi Khidir itu membuat Nabi Musa 'alahissalam bertanya-tanya, maka Nabi Khidir pun memberikan jawaban yang kata-katanya diabadikan di dalam al-Qur'an.

"Dan ada pun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya)." (QS.Al-Kahfi: 80-81).

Dari ayat tersebut, jelas bahwa takdir Allah sejatinya tersirat banyak hikmah yang seringkali tidak bisa diketahui hambaNya secara langsung. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita menerima seluruh ketentuan Allah dalam kehidupan kita melalui takdirNya dengan penuh keikhlasan. Niscaya kebaikan dan hikmah dari seluruh takdir yang diberikan, dapat kita nikmati dengan penuh kesukuran dan semakin meningkatkan ketakwaan kita terhadap Allah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun