Ramadan merupakan bulan penuh berkah yang menghadirkan berbagai peluang bagi umat Islam untuk memperbanyak amal ibadah. Salah satu bentuk kebaikan yang sangat dianjurkan di bulan ini adalah berbagi makanan untuk berbuka puasa atau iftor.
Kata "Iftor" sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti 'berbuka puasa'. Dalam Islam, memberikan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa memiliki keutamaan besar.
Rasulullah bersabda: _"Barang siapa yang memberi makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka ia mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun"_ (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). Dengan demikian, berbagi iftor bukan hanya sekadar aksi kebaikan, tetapi juga strategi cerdas untuk melipatgandakan pahala.
Keutamaan Berbagi Iftor
Berbagi makanan berbuka memiliki banyak keutamaan. Secara spiritual, memberikan makanan berbuka adalah bentuk ketaatan kepada Allah dan bukti kepedulian terhadap sesama. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an: _"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan"_ (QS. Al-Insan: 8).
Jika dipahami lebih dalam, berbagi iftor adalah cara cerdas untuk meraih pahala berlipat ganda. Seorang dermawan yang memberikan makanan berbuka kepada 100 orang berpuasa akan mendapatkan pahala seperti menjalankan 100 puasa, tanpa mengurangi pahala orang yang menerima. Lebih jauh, jika mereka yang menerima adalah orang-orang saleh, maka pahala mereka juga mengalir kepada pemberi.
Tradisi di Berbagai Negara
Di berbagai negara Islam, berbagi iftor telah menjadi tradisi yang melekat dalam kehidupan masyarakat selama Ramadan. Di Arab Saudi, terutama di Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, ribuan jamaah menerima makanan berbuka secara gratis setiap harinya.