Mohon tunggu...
Kholid Harras
Kholid Harras Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Pendidikan Indonesia

Pemerhati pendidikan, politik, dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Pernyataan 'Berbisa" dalam Pilkada

29 November 2024   20:00 Diperbarui: 29 November 2024   20:00 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://bandung.kompas.com/read/2024/11/20/112313678/erwin-sebut-kata-paeh-dalam-debat-pilkada-kota-bandung-farhan-kecewa-ke

Pernyataan "berbisa" adalah ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan kata-kata atau pernyataan yang sangat tajam, menyakitkan, atau dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan. Pernyataan semacam ini sering kali digunakan untuk menyerang, mengkritik, atau menjatuhkan seseorang secara verbal.

Dalam Pilkada 2024 yang baru saja usai, tercatat beberapa kandidat yang berlaga  dinilai telah mengeluarkan pernyataan yang dianggap "berbisa" dan menjadi viral di media sosial. Berikut tiga diantaranya.

Suswono-RK Melecehkan Janda

Pada ajang Pilkada Jakarta, pasangan Cagub Ridwan Kamil dan Suswono sempat mengeluarkan pernyataan yang dinilai merendahkan perempuan saat berbicara tentang janda. Pernyataan keduanya memicu reaksi keras dari masyarakat dan netizen, yang menganggapnya seksis dan tidak pantas. Kritik keras dari berbagai pihak, termasuk Komnas Perempuan, semakin memperkeruh situasi dan mempengaruhi citra pasangan Rido di mata publik.

Walaupun keduanya telah secara resmi meminta maaf ke publik, luka hati para janda Jakarta tampaknya tak terobati. Sejumlah pengamat dan analis pun menghubungkan kekalahan pasangan RK-Suswono yang didukung oleh Jokowi dan Prabowo serta sejumlah tokoh ulama dan Habib,  dari kompetitornya Pramono Anung-Rano Karno akibat "kutukan" janda tersebut.

Saya Anaknya Da'i Bachtiar

Pernyataan kontroversial muncul dalam Pilkada Kabupaten Indramayu. Datang dari calon Bupati petahana, Nina Agustina, yang merupakan anak dari mantan Kapolri Da'i Bachtiar. Viral di media sosial, Nina Agustina berteriak marah kepada sekelompok warga di kecamatan Sukra, "Saya anak Da'i Bachtiar!" ujarnya.

Insiden tersebut terjadi ketika Nina Agustina merasa terganggu oleh sekelompok warga yang mengacungkan simbol dua jari, yang diduga sebagai pendukung lawan politiknya, Lucky Hakim. Nina Agustina mengancam akan melaporkan kejadian tersebut kepada kapolres, menambahkan ketegangan dalam kampanye Pilkada. Pernyataan Nina Agustina memicu reaksi keras dari masyarakat dan lawan politiknya, yang merasa bahwa Nina menggunakan status keluarganya untuk menekan warga.

Berdasarkan hasil hitung cepat Pilkada Indramayu 2024, pasangan Nina Agustina-Tobroni akhirnya kalah telak dari pesaingnya calon nomor urut 2, Lucky Hakim-Syaefudin. Putri Da'i Bachtiar ini hanya meraih suara sebesar 25,53%, sedangkan kompetitornya memperoleh suara 67,58%.

Kekalahan Nina Agustina dalam Pilkada Indramayu 2024 memang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk persepsi masyarakat terhadap pernyataannya yang dianggap arogan. Sebagai petahana, pernyataan Nina Agustina dinilai kurang positif dan berkontribusi pada kekalahannya dalam Pilkada Indramayu 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun