Mohon tunggu...
Kholid Harras
Kholid Harras Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Pendidikan Indonesia

Pemerhati pendidikan, politik, dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PPDB "Jalur Siluman"

24 Juni 2024   12:18 Diperbarui: 25 Juni 2024   07:54 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jika Mutu Sekolah Belum Merata, Kecurangan PPDB Susah Dihilangkan - Kompas.id 

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) merupakan agenda tahunan yang sangat penting bagi sekolah-sekolah negeri di Indonesia. Proses seleksi PPDB resmi dilakukan melalui empat jalur utama, yaitu zonasi, afirmasi, pindah orang tua, dan prestasi. Namun, selain empat jalur resmi yang sudah berjalan selama 7 tahun ini, khalayak ramai mafhum bahwa  ada jalur lain yang dikenal dengan istilah "jalur siluman".

Istilah "jalur siluman" di sini hanyalah sebuah metafora untuk  menggambarkan sesuatu yang misterius, tersembunyi, atau bahkan menakutkan karena sering kali melibatkan uang sogokan. 

Penerimaan siswa baru melalui jalur siluman biasanya merujuk pada proses yang tidak transparan dan tidak mengikuti prosedur atau aturan resmi yang telah ditetapkan. Jalur ini menunjukkan adanya cara atau jalur tersembunyi yang digunakan untuk memasukkan siswa ke sekolah tanpa melalui mekanisme seleksi yang adil dan resmi.

Fenomena jalur siluman terjadi karena adanya individu-individu yang merasa memiliki kekuasaan tertentu dan mampu mempengaruhi rencana daya tampung (RDT) sekolah. Mereka yang memiliki kuasa ini mampu menyusupkan siswa ke sekolah-sekolah, khususnya SMA/SMK/SLB negeri favorit,  setelah proses PPDB resmi selesai diumumkan.

Sejatinya, jumlah siswa dan jumlah rombongan belajar (rombel) untuk berbagai jenjang sekolah negeri, telah diatur dalam Peraturan Kemristek Dikti Nomor 47 Tahun 2023. Dalam peraturan tersebut disebutkan jumlah maksimal siswa untuk jenjang SMA/SMK/SLB negeri dalam satu kelas atau rombel adalah 36 orang, dengan jumlah rombel maksimal 36. Dengan demikian jumlah maksimal siswa di sebuah SMA/SMK negeri maksimal berjumlah 1.296.

Namun, aturan ini sering kali dilanggar karena sistem data pokok pendidikan (dapodik) tidak dikunci sesuai dengan aturan maksimal jumlah murid dan jumlah rombel. Hal ini menjadi penyebab adanya penerimaan peserta didik baru melalui jalur siluman.

Dampak Negatif 

PPDB jalur siluman membawa berbagai dampak negatif bagi sekolah. Pihak sekolah, terutama kepala sekolah dan guru, menjadi sangat terbebani.

Mereka sering kali dicari-cari oleh orang-orang yang ingin memanfaatkan jalur ini. Para guru menjadi lelah mengajar karena jumlah siswa yang membeludak. Keberadaan jalur siluman ini menyebabkan sekolah-sekolah harus menghadapi berbagai masalah, termasuk keterbatasan daya tampung yang jebol karena serbuan siswa dari berbagai penjuru.

PPDB bukanlah satu-satunya cara untuk masuk ke sekolah negeri. Di berbagai kota besar seoerti Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Surabaya misalnya, sekolah swasta sementara sering dimanfaatkan oleh orang tua siswa sebagai sekolah transit. Mereka menggunakan sekolah swasta ini untuk melompat ke sekolah negeri setelah tahun ajaran berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun