Mohon tunggu...
Kholid Harras
Kholid Harras Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Pendidikan Indonesia

Pemerhati pendidikan, politik, dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Peran Bahasa Pertama dalam Membentuk Kepribadian

22 Februari 2024   22:07 Diperbarui: 22 Februari 2024   22:20 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
11 Bahasa Daerah di Indonesia Punah (nu.or.id) 

Bahasa pertama, atau native language, adalah bahasa yang pertama kali dipelajari dan dikuasai seseorang sejak lahir atau pada masa kanak-kanak. Peran dan fungsi bahasa pertama sangatlah penting dalam perkembangan individu,  khususnya dalam pembentukan persepsi dan kepribadian manusia.

Berikut beberapa fungsi dan peran bahasa pertama dalam konteks tersebut. Pertama, bahasa pertama membantu individu mengembangkan identitas dirinya. Dalam interaksi dengan lingkungan sejak bayi, bahasa pertama membantu mereka mengenali diri sendiri dan mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari kelompok sosial yang menggunakan bahasa yang sama.

Identitas tersebut  terkait erat dengan penggunaan bahasa dalam keluarga dan komunitas, yang membentuk pola berpikir, keyakinan, dan nilai-nilai individu. Misalnya, bahasa Sunda yang digunakan sebagai bahasa pertama yang digunakan dalam keluarga akan membentuk cara anak Sunda nantinya "melihat dunia"  (vision du monde).

"Vision du Monde" merupakan cara seseorang melihat dan memahami dunia, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti latar belakang agama, budaya, politik, sosial, dan ekologis. Vision du Monde juga dapat menjadi pandangan aspiratif tentang bagaimana dunia seharusnya menjadi, yang mungkin menjadi landasan untuk tindakan, tujuan, dan harapan seseorang terhadap masa depan, mengenali diri sendiri, dan berinteraksi dengan orang lain.

Masih dalam vision du monde, dari bahasa pertama seseorang akan memengaruhi cara dirinya mempersepsikan dunia di sekitarnya. Hal ini karena dari bahasa yang digunakannya itu dirinya menyebut objek, konsep, dan emosi serta  memahami dan merespons lingkungan mereka. Contohnya, jika dalam bahasa pertama tidak terdapat kata untuk warna tertentu, individu mungkin tidak mengenali atau membedakan warna tersebut secara khas.

Berikut beberapa contoh sebutan warna dalam bahasa daerah yang sulit ditemukan padanannya dalam bahasa Indonesia. Dalam dalam Bahasa Jawa ada warna "Wulu", (warna merah bata yang tidak terlalu terang). Dalam bahasa  Sunda ada warna "Bareje": (warna biru muda yang cerah). Dalam bahasa batak ada warna "Purba" (warna hitam keunguan). Dalam bahasa Bugis ada warna "Loppa" (warna merah yang agak keunguan). Dalam bahasa Minangkabau ada warna "Kincuang" (warna keemasan seperti warna emas).

Kedua, bahasa pertama membantu dalam pemrosesan informasi dan pengorganisasian pikiran. Bahasa adalah alat utama bagi pikiran untuk merancang, menyusun, dan menyimpan informasi.  Misalnya, bahasa pertama membantu dalam pengingatan dan pengorganisasian memori, karena kata-kata menjadi tanda atau simbol yang membantu mengakses kembali informasi yang tersimpan.

Ketiga, bahasa pertama memainkan peran kunci dalam pembentukan keterampilan sosial individu. Melalui bahasa, individu belajar untuk berkomunikasi dengan orang lain, memahami emosi, dan memperoleh keterampilan berinteraksi yang diperlukan dalam kehidupan sosial. Dengan perkataan lain bahasa pertama  membantu individu dalam memahami norma-norma sosial, aturan budaya, dan ekspektasi dalam komunikasi.

Keempat, bahasa pertama memungkinkan individu untuk mengungkapkan emosi, kebutuhan, dan keinginan mereka dengan lebih tepat. Bahasa adalah alat untuk menyampaikan keadaan emosional, yang membantu dalam komunikasi dan juga pemahaman diri sendiri. Cara individu menggunakan bahasa pertama, termasuk intonasi, kosakata emosional, dan ekspresi verbal, mencerminkan kepribadian dan karakter mereka.

Kelima, bahasa pertama membantu dalam pengembangan keterampilan berpikir individu. Bahasa memungkinkan individu untuk merumuskan ide-ide kompleks, membuat asosiasi, dan melakukan penalaran. Proses berpikir individu seringkali terjadi dalam bahasa, terutama pada saat merencanakan, memecahkan masalah, atau mengambil keputusan.

Keenam, bahasa pertama juga membantu dalam pembentukan pola berpikir individu terhadap konsep-konsep abstrak. Misalnya, melalui bahasa, individu dapat memahami konsep waktu, ruang, hubungan sebab-akibat, dan konsep matematika. Bahasa memungkinkan individu untuk merumuskan ide-ide abstrak dalam bentuk kata-kata, yang kemudian membantu mereka dalam memahami dan menggunakan konsep-konsep ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun