Mohon tunggu...
Kholid Harras
Kholid Harras Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Pendidikan Indonesia

Pemerhati pendidikan, politik, dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Curang" dalam Tinjauan Al-Quran

18 Februari 2024   11:00 Diperbarui: 18 Februari 2024   11:02 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rasulullah SAW Tegur Pedagang yang Berbuat Curang (sindonews.com) 

Curang adalah perilaku yang melanggar aturan, norma, atau nilai-nilai etika yang umumnya berlaku secara universal. Tujuanya untuk memperoleh keuntungan pribadi atau keunggulan atas orang lain. Prilaku culas ini  bisa terjadi dalam berbagai ranah maupun konteks, termasuk dalam hubungan personal, pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan social-politik serta kekuasaan.

Dalam Islam, perilaku curang sangat dikecam dan dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan dalam Al-Quran. Adalah Nabi Syu'aib  salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT kepada kaum Madyan  yang dikenal karena berperilaku curang dan tidak jujur dalam perdagangan, termasuk mengurangi timbangan dan ukuran dalam transaksi mereka.

Nabi Syu'aib diutus oleh Allah untuk menyadarkan mereka akan kesalahan mereka dan mengajak mereka untuk berbuat baik serta meninggalkan perbuatan curang dan tidak jujur. Kisah perjuanganya  terdapat dalam Al-Qur'an, terutama dalam surah Al-A'raf (7:85-93), Hud (11:84-95), dan Al-Shu'ara (26:176-189).

Dalam dakwahnya, Nabi Syu'aib menyerukan kepada kaum Madyan agar mengembalikan hak-hak yang telah mereka curangi kepada pemiliknya dan untuk berlaku adil dalam transaksi. Namun, kaum Madyan menolak ajaran dan peringatan Nabi Syu'aib, bahkan mereka mengancam akan mengusirnya dari kota mereka.

Akhirnya, Allah SWT menghukum kaum Madyan dengan azab yang dahsyat karena mereka telah menolak ajaran dan peringatan Nabi Syu'aib. Kaum Madyan yang sombong dan tidak mau bertaubat dihancurkan dengan gempa bumi yang dahsyat.

Dari kisah Nabi Syu'aib ini, kita dapat mengambil pelajaran tentang pentingnya kejujuran, keadilan, dan integritas dalam perdagangan dan perilaku kita sehari-hari, serta pentingnya menerima peringatan dan ajaran yang datang dari para rasul Allah.

Beberapa tinjauan mengenai perilaku curang berdasarkan Al-Quran. Pertama, kejujuran sebagai prinsip fundamental: Al-Quran menegaskan pentingnya kejujuran dalam segala hal. Surah Al-Baqarah (2:42) menyatakan, "Dan janganlah kamu campur adukkan yang benar dengan yang bathil dan kamu sembunyikan yang benar, sedang kamu mengetahui." Ayat ini menegaskan bahwa kejujuran harus dijunjung tinggi, bahkan jika itu tidak menguntungkan secara materi atau secara dunia.

Kedua, larangan curang dalam menimbang atau melakukan pengukuran. Al-Quran secara tegas melarang perilaku curang dalam menimbang. Surah Al-Mutaffifin (83:1-3) menyatakan, "Celakalah orang-orang yang curang dalam menakar, yaitu orang-orang yang apabila mereka menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi." Ini menegaskan bahwa curang dalam perdagangan adalah perbuatan yang tercela di hadapan Allah.

Ketiga, keadilan sebagai prinsip utama. Al-Quran menekankan pentingnya keadilan dalam segala hal. Surah An-Nisa (4:135) menyatakan, "Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil." Ini menekankan bahwa keadilan harus diutamakan dalam setiap tindakan dan keputusan.

Keempat, akibat dosa curang. Al-Quran juga menjelaskan konsekuensi yang akan dihadapi oleh orang-orang yang melakukan curang. Surah An-Nahl (16:90) menyatakan, "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan serta memberi kepada kaum kerabat; dan Allah melarang dari perbuatan yang keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." Ini menegaskan bahwa Allah menghukum mereka yang melakukan kecurangan, baik di dunia maupun di akhirat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun