Anies di TikTok: Jurus Kampanye Kreatif Merajut Koneksi Generasi Z dan KPopers

Anies Baswedan, calon presiden nomor urut satu, telah menarik perhatian publik dengan aktif melakukan siaran langsung pada aplikasi TikTok. Ia memulai aksi live pertamanya pada Kamis malam, 28 Desember 2023, dengan durasi 27 menit berjudul "Temani Saya di Jalan," dan berhasil menarik sekira 300 ribu penonton. 

Pada Sabtu, 30 Desember 2023, Anies kembali melakukan siaran langsung di TikTok yang berhasil menggaet sekira 420.000 penonton, dengan total sekitar 7 juta penonton yang menyukai live tersebut.

Dalam siaran langsungnya, Anies membuka dialog dan tanya jawab dengan warganet, memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengajukan pertanyaan tentang berbagai masalah. Sikap terbuka Anies serta gaya komunikasinya yang natural, ramah, dan interaktif telah mendapat sambutan positif. 

Begitu pula dalam siaran TikToknya Anies yang  tidak hanya membahas isu politik, tetapi juga menyentuh masalah keluarga dan topik lainnya selama siaran TikTok-nya, memberikan kesan bahwa Anies berusaha membangun kedekatan dengan pemilih muda melalui platform yang populer di kalangan anak muda tersebut. Gaya komunikasi ini membuat banyak warganet  dari generasi Z dan KPopers antusias mengikuti  siaran langsung TikTok mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Aksi live TikTok Anies Baswedan agaknya menjadi bagian dari strategi kreatif Timnas Amin untuk menarik perhatian pemilih pemula. Sebelumnya, pasangan Anies-Muhaimin telah meluncurkan program "Desak Anies dan Slepet Imin" sebagai bentuk kampanye kreatif untuk memperkenalkan diri kepada pemilih pemula, terutama mereka yang akrab dengan media sosial. Dan harapan tersebut agaknya cukup berhasil. Karena realitasnya aksi live TikTok Anies telah mampu menggaet suara dari generasi Z, dan banyak respons positif serta dukungan dari netizen, termasuk kalangan K-Popers.

Gaya komunikasi Anies yang tenang dan kebapakan, sekaligus menciptakan kesan sebagai sosok ayah, membuatnya disukai oleh generasi Z dan K-Popers. Aksi live TikTok Anies menciptakan dampak positif, menghasilkan akun fanbase @aniesbubble di Twitter, yang meroket sebagai trending topic pada 29-31 Desember 2023. Anies Bubble, bergaya fan base idol K-Pop, mengunggah cuplikan video Anies dengan terjemahan ke bahasa Korea, mendukung Anies sebagai presiden Indonesia.

Akun ini memberikan Anies emoji khas, yakni burung hantu, yang menjadikannya dijuluki sebagai "Owl Ahjussi," "Uri Owl," hingga "Abah Owl." Burung hantu dipilih sebagai simbol kecerdasan, kebijaksanaan, dan pendidikan, merepresentasikan sosok Anies sebagai pemimpin yang cerdas, mawas diri, dan bijaksana. Anies Baswedan mendapatkan dukungan besar dari kalangan muda yang menginginkan figur ayah, serta memperoleh julukan "Abah Owl" berkat interaksi dan respons positif dalam setiap live TikTok-nya.

Aksi live TikTok Anies ini bukan tanpa kendala teknis, mengingat karena Anies merupakan pendatang baru dalam dunia TikTok. Misalnya, Anies sempat kebingungan saat akan mengawali live  pada aplikasi TikTok, karena tidak yang mendampingi. Namun akhirnya, ia bisa berhasil melakukan live. 

Begitu juga saat akan mengakhirinya, Anies pun sempat bertanya kepada penonton bagaimana mematikan siaran langsungnya, Bukti lain bahwa Anies masih 'mualaf' dalam dunia TikTok, bagaimana ia sempat kebingungan akibat tidak memahami istilah 'etalase' yang dalam dunia tiktok adalah 'barang dagangan'.

Aksi live TikTok Anies Baswedan dianggap sebagai parameter baru dalam menggaet pendukung, terutama dari generasi Z dan KPopers. Tim AMIN menggunakan strategi ini sebagai bagian dari upaya kreatif untuk berinteraksi dua arah di TikTok, merespons pertanyaan warganet, dan menciptakan dampak positif. Apresiasi yang tidak terduga dan sambutan yang organik menunjukkan keberhasilan strategi ini.

Gebrakan Anies Baswedan di TikTok menjadi tantangan bagi paslon lain, seperti Prabowo-Gibran atau Ganjar-Mahfud, untuk mencari jurus baru yang kreatif agar tidak tertinggal dalam kampanye. Para paslon capres-cawapres seteru AMIN  perlu lebih inovatif agar bisa menarik perhatian generasi Z, Kpopers, dan segmen pemilih lainnya di media sosial.