Mohon tunggu...
Kholid Harras
Kholid Harras Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Pendidikan Indonesia

Pemerhati pendidikan, politik, dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Berdebatlah Secara Beradab

23 Desember 2023   10:09 Diperbarui: 23 Desember 2023   11:00 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: Aksi Cak Imin, Gibran dan Mahfud di Panggung Debat Cawapres 2024 - Foto 6 (cnnindonesia.com) 

Sampai saat artikel ini ditulis, belum ada hasil survei yang menunjukkan apakah debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 yang sudah digelar dua kali (12 dan 22 Desember 2023) sudah sesuai dengan harapan masyarakat. Namun, seperti kita ikuti wartanya pada berbagai media, debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 yang  mengusung berbagai topik tersebut konon telah menyita perhatian publik. Selain itu, debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 juga dihipotesiskan akan memberikan dampak atau efek elektabilitas, khususnya   bagi pemilih mengambang (swing voter) yang jumlahnya mencapai lebih dari 50%. Diyakini, visi misi, gagasan, hingga komitmen dari para kandidat akan menjadi referensi bagi pemilih dalam menentukan pilihan mereka.

Konon  setakat ini perdebatan pilpres yang pernah digelar di negari ini kerap diwarnai oleh sejumlah pelanggaran, baik pada aspek substansi topik yang sudah ditetapkan maupun terhadap aturan main yang sudah dibuat oleh KPU. Misalnya, pada Pilpres 2019 yang diikuti oleh pasangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi,  Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga memprotes pertanyaan Jokowi yang dianggap mengungkap penguasaan lahan capres Prabowo Subianto dalam debat kedua mereka. Mereka juga memprotes pertanyaan Jokowi mengenai unicorn. Begitu juga terkait ketaatan para kandidat terhadap waktu yang diberikan. Walaupun tanda bunyi selesai sudah diperdengarkan, tetapi masih saja nyerocos.

Tulisan ini ingin mengingatkan kembali terkait hal-ihwal seputar debat dalam tinjauan normatif. Harapannya semoga bisa menjadi panduan bagi siapapun yang berhajat menggelar debat secara elegan dan beradab. Termasuk untuk para pasangan Capres-Cawapres kita pada Pilpres 2024. Karena mereka masih harus melakoni tiga forum debat lagi sebelum pelaksanaan pencoblosan.

Debat dan Aturan Mainnya

Merujuk KBBI, debat diartikan sebagai pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.  Debat  merupakan sebuah teks atau wacana. Oleh karenanya debat memiliki struktur atau dibangun atas sebuah konstruksi. Pertama bagian "Pengantar" yang isinya menjelaskan posisi si penyampai debat mengenai mosi. Apakah afirmasi atau oposisi. Dari penegasan posisi tersebut, debat dapat disampaikan dengan memberi awalan berupa gambaran umum atas topik yang diangkat. Kedua, arrgumen, yakni menjelaskan alasan mengapa setuju atau tidak setuju akan suatu hal. Sertakan fakta dan bukti yang mendukung. Fakta dan bukti tersebut harus sejalan dengan alasan agar argumen menjadi logis. Kemudian ketiga Simpulan, yakni penegasan  kembali posisi si penyampai debat dalam mosi yang diangkat.

Dalam melakukan perdebatan para pesertanya dapat mengajukan berbagai jenis pertanyaan. Pertama, pertanyaan factual, yakni pertanyaan yang menanyakan fakta atau data yang terkait dengan topik yang sedang dibahas. Kedua, pertanyaan definisi, yakni yang menanyakan definisi atau makna dari suatu istilah atau konsep yang terkait dengan topik yang sedang dibahas. Ketiga, pertanyaan nilai, yakni yang menanyakan nilai atau prinsip yang terkait dengan topik yang sedang dibahas. Keempat, pertanyaan yang menanyakan kebenaran atau keabsahan dari suatu pernyataan atau argumen yang terkait dengan topik yang sedang dibahas. Kemudian kelima pertanyaan kausalitas, yakni yang menanyakan hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih hal yang terkait dengan topik yang sedang dibahas.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat digunakan dalam perdebatan untuk memperjelas argumen dan memperkuat posisi masing-masing peserta debat. Pertanyaan faktual, definisi, dan kausalitas dapat membantu peserta debat untuk memperjelas argumen mereka dan memastikan bahwa argumen mereka didasarkan pada fakta yang akurat. Pertanyaan nilai dan kebenaran dapat membantu peserta debat untuk memperkuat posisi mereka dan menunjukkan bahwa argumen mereka memiliki nilai atau prinsip yang kuat. Namun, peserta debat harus menggunakan pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan bijak dan tidak menyerang atau menyinggung peserta debat lainnya.

Semua jenis argumen dalam perdebatan asalkan disampaian secara terstruktur dan logis serta didasarkan pada fakta yang akurat untuk memperkuat posisi masing-masing dapat digunakan para peserta debat. Namun, berbagai argumen tersebut harus diutarakan dengan bijak dan tidak menyerang atau menyinggung peserta debat lainnya. Dan yang juga tidak kalah pentingnya, gunakan bahasa yang santun serta peristilahan yang sudah familiar, sehingga mitra debat mudah memahami dan memberikan tanggapan. Tak elok melontarkan pertanyaan seputar kepanjangan suatu singkatan hanya karena karena ingin mempermalukan, karena debat tidak sama dengan perlombaan cerdas-cermat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun