Berbicara mengenai bisnis online saat ini, pasti kamu pernah mengetahuinya bukan? Ya contoh kecilnya adalah berdagang melalui media sosial. Namun, hanya sedikit orang yang menanyakan apakah dia jual produk sendiri atau jadi reseller ataupun dropshipper? Nah, pada kesempatan kali ini, Saya akan membahas mengenai pengalaman menjadi reseller sekaligus dropsipper.
Yang perlu kamu ketahui, jika kamu bertanya, Mending jadi reseller atau dropshipper? Lebih baik dijalankan perlahan ya. Dua bisnis ini sangat berpotensi memberikan anda banyak peluang bisnis, lho. Walau tanpa modal besar, bahkan tanpa modal.
Reseller atau dropshipper? Mana yang bagus untuk pemula dalam memulai bisnis?
Sebelumnya, kamu harus mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu reseller dan dropshipper? Dari dua kategori ini sebenarnya sama. Namun, yang membedakannya hanya dari segi tingkatan dalam bisnisnya saja.Â
Perbedaan Reseller dan Dropshipper
Reseller yaitu kamu menjual kembali barang/produk yang dijual dari orang pertama(Supplier/Distributor). Dropshipper yaitu kamu menjual kembali barang/produk yang dijual dari supplier/perusahaan tertentu, yang dijual murah hanya khusus untuk kamu. Jadi, kamu hanya perlu memodifikasi sedemikian rupa barang tersebut, dan layak untuk dijual kembali dengan tampilan yang berbeda, dan harga yang bisa kamu tentukan berdasarkan saingan atau harga pasar.
Reseller yaitu kamu menjual kembali barang/produk yang dijual dari orang pertama(Supplier/Distributor). Dropshipper yaitu kamu menjual kembali barang/produk yang dijual dari supplier/perusahaan tertentu, yang dijual murah hanya khusus untuk kamu.
Jadi, kamu hanya perlu memodifikasi sedemikian rupa barang tersebut, dan layak untuk dijual kembali dengan tampilan yang berbeda, dan harga yang bisa kamu tentukan berdasarkan saingan atau harga pasar.
Mending Reseller atau Dropshipper?
Menurut pengalaman pribadi, saya lebih baik menjadi dropshipper.
Alasan menjadi Dropshipper ketimbang Reseller
Dulu saya pernah mendapatkan tawaran untuk menjadi reseller obat wajah (kecantikan). Namun, setelah saya melihat kompetitor dan penghasilan yang akan saya dapatkan, terbilang ya dibilang kecil atau tidak tergantung dari bagaimana cara kita menjual atau memasarkannya. Yang jadi permasalahannya adalah dia menawarkan produk kecantikan.
Apalagi saya cowok. Kan nggak masalah cowok jual produk cewek? Sekarang banyak kok cowok yang pakai produk untuk wajah(ketampanan). Gini, lho. Jika dikatakan bisa berbisnis kecantikan padahal Saya cowok, pasti bisa jualan.
Masalah pertanyaannya.
Apakah akan cepat laku? Tidak. Ya, jika kamu sudah dipercaya jutaan orang. Nah, dari logikanya saja seharunya bisa kita bayangkan. Jual produk cewek, padahal kamu cowok. Jual jilbab, tapi kamu tidak menggunakan jilbab. Apakah calon konsumen yang kamu tawarkan akan percaya? Apalagi kalau kamu jualan online.