Mohon tunggu...
Kholidah Tamami
Kholidah Tamami Mohon Tunggu... -

Just human with humanism

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menelusuri Jejak Suku Kurdi di Turki (20/112013)

14 Maret 2015   15:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:40 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

A.Pendahuluan

Suku Kurdi merupakan suku bangsa semi-nomaden yang tinggal di wilayah Kurdistan dan tersebar diberbagai wilayah dengan melakukan usaha pertanian dan peternakan.

B.Pembahasan

Jejak suku Kurdi di Turki dapat ditelusuri pasca tahun 1988 ketika pasukan Irak melancarkan serangan besar-besaran terhadap kaum separatis Kurdi di Irak utara. Saat itu, pemimpin Republik Turki Mustafa Kemal Attaturk pun bersimpati dan memberikan suaka dengan bersandar pada Traktat Sevres 1920 dimana terdapat klausul yang menyatakan bahwa kelak Turki harus mengakomodasi kemerdekaan bangsa Kurdi. Keterbukaan Turki untuk menampung suku Kurdi membuat Turki mengalami kesulitan. Separuh populasi Kurdi tinggal di Turki. Jejak suku Kurdi di Turki paling banyak terdapat di kota Dersim. Sekitar 13.800 jiwa suku Kurdi di Dersim tewas dalam serangan udara yang dipiloti oleh putri Kemal Attaturk. Peristiwa tersebut berlangsung di tahun 1936 sampai tahun 1939 telah menewaskan sekitar 13.800 jiwa yang notabene adalah suku Kurdi. Kemal juga tidak ingin lawan-lawan politiknya berkembang bahkan ia pernah mengeluarkan peraturan untuk mempertahankan keamanan yang memberikan kekuasaan penuh pada pemerintah dengan mendirikan pengadilan bebas khusus yang diberi wewenang melaksanakan hukuman mati bagi suku Kurdi. Pengadilan tersebut menghukum mati 47 orang tokoh Kurdi dan pemimpinnya Syekh Said di Diyarbekir. Sejak saat itu jejak suku kurdi mulai terkikis dari Turki.

C.Penutup

Sejarah boleh berubah, sejakPerdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan membuat paket reformasi Hak Asasi Manusia yang mencakup konsesi untuk warga Kurdi di Turki, maka sejak saat itu jugalah suku Kurdi mulai eksis dan dihargai lagi bahkan diperbolehkan menggunakan bahasa Kurdi di lembaga pendidikan swasta.

http://senjatarohani.wordpress.com/2010/06/01/kurdistan-bangsa-tanpa-negara/ (diakses pada 17 Desember 2013 pukul 17.36 WIB)

Lubis, A., dkk. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta:PSW UIN, 2005. Hlm 227.

http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/09/30/mtxyhm-turki-mulai-hargai-keberadaan suku-kurdi (diakses pada 20 November 2013 pukul 09.03 WIB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun