"Awalnya saya ditelpon orang dari pihak kontraktor untuk melukis mural di Taman Kota Tangsel. Kemudian setelah selesai, saya dapat tawaran dari Pemkot Tangsel untuk melukis flyover. Waktu itu dari pihak Pemkot Tangsel melimpahkan tanggung jawab ke pusat, makanya pihak pusat yang mengcalling saya untuk melukis di flyover Gaplek," kata Mozley.
Seniman pelukis mural adat Betawi itu berharap masyarakat Tangsel bisa menjaga mural karyanya. Jangan sampai terjadi lagi aksi vandalisme yang mengotori. Terlebih, Mozley menambahkan jika terdapat corat-coret vandalisme, untuk menambalnya membutuhkan cat yang banyak.
"Kalau saya dengar, Gaplek ini kan jadi salah satu ikon di Tangsel. Hanya ini dipercantik, ikon Tangsel dipercantik, saya berharap ke depannya bisa kita jaga bersama. Masyarakat sekitar diharap menjaga kebersihannya, jangan sampai dicoret-coret," ujarnya.
"Soalnya Tangsel itu darurat vandalisme sekarang. Semua dicoret-coret. Iya salahnya ini sebelum dimural banyak coretannya dari ujung ke ujung, dan itu membutuhkan cat yang banyak, makan tenaga juga untuk menghapus tulisannya itu," tambah Mozley.
Salah satu pengguna jalan, Suparto mengatakan, lukisan mural tersebut sangat indah dan membuat nuansa menjadi lebih cerah serta dapat memanjakan mata para pengendara yang lewat, apalagi jika sedang berhenti di lampu merah.
Selain itu, menurutnya, lukisan tersebut juga bisa menjadi edukasi untuk anak-anak.
"Lukisan mural di flyover Gaplek ini sangat indah. Bisa memanjakan mata para pengendara yang lewat juga apalagi kalo sedang berhenti di lampu merah. Selain itu menurut saya lukisan mural ini juga bisa mengedukasi anak anak dan juga kalangan awam seperti saya yang kurang mengetahui tentang adat Betawi, seperti ondel-ondel, rumah adat Betawi, tarian Betawi, hingga batik Betawi," kata Suparto.
Suparto juga menambahkan, hal tersebut merupakan langkah yang tepat untuk mengedukasi masyarakat sekitar dan memperindah flyover Gaplek serta menghilangkan coretan tidak jelas atau vandalisme yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
"Menurut saya, ini merupakan langkah yang bagus dari Pemkot Tangsel untuk mengedukasi masyarakat sekitar dan para pengguna jalan, melestarikan budaya Betawi, serta menghilangkan coretan coretan yang tidak jelas di flyover," tambah Suparto.
"Lukisan mural ini kan warna warni ya, jadi membuat nuansanya menjadi lebih cerah. Dulu sebelum dibuat lukisan mural ini, saya cukup terganggu dengan coretan pelaku vandalisme yang tidak jarang menggambar hal yang jorok. Ini juga menjadi kebanggaan bagi saya sebagai warga Tangsel karena memiliki flyover yang sangat indah," pungkasnya.