Mohon tunggu...
Khoirunnisa Istiqomah
Khoirunnisa Istiqomah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haiii. Aku si hobi baca buku yang dipengen sama dengerin playlist musik yang disuguhin spotify hehe. Love, Nisaa.

Selanjutnya

Tutup

Film

Mengulas Film "Bu Tejo Sowan Jakarta", Berawal dari Mencari Hiburan

7 Juni 2024   13:53 Diperbarui: 7 Juni 2024   14:15 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film yang saya tonton pada minggu lalu (02/06/2024) ini cukup menarik perhatian saya awalnya. Berawal dari mencari hiburan apa yang bisa ditonton sambil makan malam. Dan akhirnya tertarik dengan film ini. Film yang diperankan oleh peran utamanya yaitu Siti Fauziah sebagai Bu Tejo. Film ini bergenre drama komedi yang didalamnya cukup mengikis hati penontonnya termasuk saya. Meskipun bergenre komedi, film ini banyak hikmah di dalamnya. Aditya Lakon sebagai Teddy yang berperan menjadi anak dari Bu Tejo. Berawal dari Teddy yang akan melamar kekasihnya yang bernama Vanessa dan tinggal di Jakarta. Vanessa ini diperankan oleh Claudya Putri, berperan sebagai kekasih Teddy yang berdarah Tionghoa. Bu Tejo yang berasal dari desa dan memiliki sifat yang suka ceplas-ceplos ini awalnya tidak menyutujui anaknya ini untuk melamar kekasihnya, karena Vanessa disebut orang cina olehnya. Dipikirnya semua orang cina akan pelit seperti tetangganya yang orang cina juga. Pada akhirnya, Teddy tetap nekat akan berangkat ke Jakarta dengan membawa rombongan ibu-ibu rempong alias teman sekaligus tetangga Bu Tejo. Saat di perjalanan, Bu Tejo ini mengulur waktu agar tidak sampai ke Jakarta dengan cara berhenti terus-menerus untuk ke kamar mandi. Singkat cerita, keaadaan yang makin runyam berubah jadi hangat dikarenakan Bu Tejo tiba-tiba menyutujui Teddy untuk tetap melamar kekasihnya itu. Dengan ego yang diturunkan oleh Bu Tejo, akhirnya lamaran Teddy ini berhasil terlaksanakan.

Hikmah yang dapat diambil dari cerita ini menurut saya adalah saling menurunkan ego, entah itu dari ibu maupun anak. Dengan mengungkapkan rasa sayang, rasa apa yang selama ini dipendam dapat mengubah pikiran dan hati seseorang. Apalagi sosok ibu yang ingin anaknya menuruti semua kemauannya, tetapi jangan lupa untuk sedikit menurunkan ego untuk anak. Karena tidak semua ibu paham apa dan bagaimana perasaan anaknya selama ini yang telah dilaluinya. Sebaliknya juga, anak pun harus tetap menghormati orang tuanya terutama ibu. Tidak mudah juga menjadi seorang ibu, jadi saling support satu sama lain antara ibu dan anak merupakan hal indah yang dapat dilakukan dalam keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun