Mohon tunggu...
khoirunnisaalsalma
khoirunnisaalsalma Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN Jakarta

saya memiliki pribadi yang ramah, hobi berenang, konten yang saat ini saya sukai adalah cerita pendek, isu-isu nasional ataupun internasional

Selanjutnya

Tutup

Roman

Pencarian Makna Hidup dalam Novel Cinta dalam 99 Nama-Mu: Menuntun Cinta yang Setara

25 Desember 2024   19:46 Diperbarui: 25 Desember 2024   19:45 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  sampul depan novel Cinta dalam 99 Nama-mu (Sumber: Google Books ))

Sinopsis 

Arum dan Alif terperangkap pada alur 

Yang sama sekali jauh dari keinginan, 

tapi pada akhirnya mereka cintai sepenuh jiwa 

 

Arum yang sepanjang hidupnya bertarung dengan kematian, 

dan Alif yang terjebak dalam kesuyian, lambat laun jatuh cinta

dengan nama-nama indah Sang Pencipta 


Meski hidup bagai sebuah kisah panjang dengan beberapa alur tak terduga,

 mereka percaya bahwa ujung perjalanan ada pada 99 nama-Nya

 

 


 Alif, seorang pemuda dewasa yang sangat menyayangi orang tua nya, ia juga sholeh, dan pintar, namun sifatnya berubah semenjak mama nya meninggal, ia kehilangan sosok yang selama ini jadi tempat bersandarnya, sosok yang selalu menasehati alif untuk senantiasa mengingat Allah dan berdzikir menyebut 99 nama-Nya, setelah kejadian itu hidup Alif menjadi tak terarah, ia merasa seolah hidup nya tidak adil, ia pun melakukan sesuatu seenaknya, selalu mengedepankan ego nya dan lupa akan nasihat yang selalu mama nya tanamkan kepadanya. Alif hanya tinggal berdua dengan papa nya, meskipun secara finansial alif tak kekurangan, karena papa nya seorang mantan anggota DPR dan memiliki bisnis. Setiap hari nya Alif mengurus bisnis orang tua nya, nongkrong bersama geng nya, dan hobi minum. Tanggal meninggal seseorang memang tidak ada yang tahu, sebelum nya bang sarpin; pembantu di rumah nya, menelfonnya dan bilang bahwa papa nya jatuh tergeletak setelah meminta air kepadanya, bang sarpin membawa papa nya ke rumah sakit. Papa Alif menginggal, ikut pergi menyusul mama nya, cinta sejati papa nya. Alif merasa menyesal karena setelah kepergian mama nya, ia jarang berbincang dengan papa nya, ia juga tak begitu menggubris setiap nasehat papa nya. Sekarang ia sadar akan perkataan papa nya, ia mulai menyadari bahwa semua yang ia punya, papa mama nya yang selalu di sisi nya akan pergi meninggalkan nya kapanpun.

 Setelah papa nya meninggal, keluarga dari pihak mama nya berusaha merebut warisan harta dan bisnis orang tua nya. Alif difitnah dan dipenjarakan. Hidup alif berubah 180 derajat. Di penjara ia sering membela orang, ia sering berantem dengan narapidana yang suka menindas narapidana yang lemah, di samping itu alif lebih rajin beribadah, ia juga mendekorasi masjid di penjara, di sana ia berkawan baik dengan pak dahlan, mereka berdua di hukum di penjara seumur hidup, setiap hari nya ia selalu mendapat pencerahan dari pak dahlan, ia juga dikenalkan dengan narapidana bernama Irham, narapidana yang di hukum seumur hidup karena membunuh pelaku yang juga membunuh ibu nya, alif semakin sadar dan intropeksi diri, selama ini ia merasa ujian hidup nya paling berat, ternyata masih banyak orang yang luar biasa ujian hidup nya dibanding dia.

Arum, perempuan sholehah berwajah pucat pasi, berkepribadian yang baik dan memiliki jiwa yang tenang. Arum kecil diajarkan oleh guru ngaji nya berdo'a dengan menyelipkan 99 nama-Nya dan ikhlas atas ujian yang datang atas nya, termasuk ketika ia  divonis terkena penyakit kanker dan kista, dan waktu nya di dunia diperkirakan hanya beberapa bulan saja. Ia anak tunggal dari papa seorang kepala lapas, dan mama seorang dokter. Dirumah, orang tua nya selalu berdebat, entah itu masalah sepele atapun tidak. Arum, terbiasa hidup mandiri dan tidak terlalu bergantung dengan orang tua, terlebih orang tua nya terlalu sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing, namun semenjak Arum divonis terkena penyakit parah, orang tua nya menjadi lebih protektif, Arum juga jarang melihat perdebatan orang tua nya, meskipun nyatanya papa nya yang selalu mengalah.

 Arum memilih jalan hidupnya untuk mengurus anak-anak jalanan dan mengubah nasib mereka menjadi lebih baik, ia bahkan menyewa rumah untuk tempat tinggal anak-anak tersebut, ia tahu bahwa orangtua nya, terlebih mama nya tidak menyukai hal itu, namun dengan berjalan nya waktu, orang tua nya mengerti dan mengizinkannya selama hal itu membuat Arum bahagia. Meskipun tak ada paksaan dari Arum, banyak dari mereka; anak-anak yang Arum temui, memilih untuk percaya dengan Arum dan meninggalkan kebiasaan buruk mereka ketika di jalanan, meskipun mereka menjadi maling atas suruhan boss nya. Arum mengurus, mengajarkan agama juga mendidik mereka untuk selalu beribadah kepada allah, dan setiap berdo'a membiasakan mereka untuk selalu menyebut 99 nama-Nya. Dirumah itu, Arum tidak sendirian, ada Bik Nah dan Ria, sepupunya, yang ikut membantu Arum ketika Arum sedang bekerja atau sedang tidak di rumah.

Pertemuan cinta yang setara 

Hari-hari ketika Alif masih mengurus bisnis keluarga nya, sebelum kepergian papa nya. Di suatu mall, Arum membeli makanan fried chicken dan kentang untuk anak-anak, ditemani oleh teman nya, Tantri. Makanan sudah dibungkus dan siap dibawa Arum sebagai hadiah untuk anak-anak, ia memikirkan betapa bahagia nya anak-anak ketika memakannya nanti, dari lawan arah, datang laki-laki berambut ikal beserta bodyguard nya jalan menabrak arum dan menjatuhkan makanan tersebut sampai jatuh berserakan di lantai. Alif tanpa rasa bersalah, ia malah melanjutkan jalan nya dan meledek Arum. Dari sisi lain, Arum kaget juga kesal dengan tanggapan orang yang menabrak nya tadi, untungnya teman nya mengingatkan nya untuk bersabar dan dengan baik hati temannya membeli kembali makanan tersebut, sebagai bentuk saling menolong antar teman.

Pertemuan terjadi tanpa di duga-duga, saat Arum mengunjungi tempat kerja ayah nya, ia diberi kesempatan masuk melihat-lihat dalam isi penjara, berharap nanti ada yang bisa Arum bantu untuk narapidana perempuan. Tempat demi tempat sudah di kunjungi Arum, namun Arum terkagum dengan masjid di dalam nya, ia melihat begitu banyak lukisan kaligrafi indah. Di sisi lain, Alif keluar dari masjid dan melihat seorang perempuan yang pernah ia temui sebelumnya, ia menatap nya lama takut-takut salah orang, ia pun berniat menghampiri nya. Mereka berdua bertemu, saling memperkenalkan dan mengingat kejadian yang membuat mereka berdua masih saling mengingat satu sama lain, Alif berniat meminta maaf, Arum memaafkan nya dengan syarat ada utang yang harus Alif lunasi, Tanggung jawab.

Alif telah keluar dari penjara setelah dinyatakan tidak bersalah, ia dibantu oleh pengacara; teman papa nya, ia merasa ada hutang budi karena dulu papa nya pernah berbuat baik padanya. Alif langsung mencari alamat Arum, ia mengikuti kata hati nya untuk pergi ke rumah Arum setelah keluar dari penjara. Arum menjadi rumah kedua baginya, setelah pulang kerja, Alif pasti menyepatkan waktunya untuk bertemu perempuan itu dan anak-anak, entah kenapa ketika bertemu dengan Arum ia menjadi senang, ia juga mudah beradaptasi dengan anak-anak, ia bahkan menawarkan diri untuk mengajarkan anak-anak kaligrafi, kadang ikut membantu Arum jikalau Arum butuh bantuannya.

Badai datang menguji cinta mereka. Arum bergegas kembali ke rumah setelah pekerjaan nya selesai, saat sedang menuju tempat parkir, ada notifikasi pesan dari Alif, Arum membuka nya dan membalas singkat pesan itu. saat ia telah masuk mobil, dua orang pria ikut masuk kedalam dan meminta Arum mengikuti perintah mereka. Arum ingat whatsapp nya masih terbuka ia mengirim pesan suara entah kepada siapa, ia berharap seseorang menolongnya dari pesan suara nya itu. Alif mencari mobil Arum setelah ia mendapat pesan suara dari nya, ia menemukan mobil Arum. Di dalam mobil Arum memikirkan cara agar Alif tak membantu nya, sebelumnya Arum mendengar pembicaraan mereka dengan boss nya dan mereka diperintahkan untuk membunuh Arum dan Alif, Arum menancap gas dan terpaksa membelokan setir nya ke pohon yang besar. Arum mencoba keluar dari mobilnya, tetapi salah satu dari mereka berhasil menangkap Arum dan menusuk perut Arum.  Arum tergeletak di rumah sakit dan mengalami koma. Alif berhasil menangkap pelaku, mereka berakhir di penjara.

Minggu demi minggu telah dilewati Arum, akhirnya ia di perbolehkan pulang oleh dokter. Arum tersenyum melihat anak-anak ikut menjemputnya sambil bercerita cerita sepanjang pulang ke rumah tentang beberapa kejadian lucu ketika Arum masih koma, meskipun pikiran Arum sebenarnya masih terbayang-bayang dengan hasil akhir labolatorium nya kemarin, kanker payudara stasium 2B. Besoknya, Arum kedatangan orang tua nya, mereka menjenguk Arum dan membawa bingkisan untuk Arum dan anak-anak, mereka terlihat sedikit bahagia karena seperti nya mama nya kak Arum tidak akan marah-marah lagi kepada mereka. Di tengah-tengah keramaian di dalam rumah Arum, Alif datang dengan maksud melamar Arum, setelah lama berdo'a dan istikhoroh, ditambah kejadian kemarin, ia tak mau kehilangan orang tersayang nya lagi. Semua terdiam termasuk orang tua nya yang belum lama kenal dengan Alif, orang tua Arum memilih tidak ikut campur. Tanpa menjawab, Arum membalikkan badan dan meninggalkan ruangan. Sekarang  Alif berdiri di depan Arum dengan wajah bertanya-tanya, Arum menjelaskan bahwa hidup nya tak akan lama lagi karena penyakit nya yang semakin parah, dan itu akan membuat Alif kecewa nantinya, namun Alif dengan tekad dan keyakinan nya yang kuat bahwa Arum merupakan Anugerah Allah yang tak akan ia dapatkan lagi, Alif berusaha menyakinkan Arum, dengan menyebut nama-Nya Arum membalikkan badan dan mengerlipkan mata nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun