Tindakan Ekonomi yang Berkah Dilandasi dengan Kode Etik Ekonomi Syariah?

Ya, sebagai umat muslim, kita diwajibkan untuk menuntut ilmu dunia dan akhirat dengan seimbang. Maka dari itu, ada baiknya apabila kita memperdalam ilmu pengetahuan dengan mempelajari  syariat-syariat  islam yang kedepannya sangat bermanfaat untuk kehidupan di dunia dan akhirat. 

Salahsatunya yaitu dengan mempelajari ilmu ekonomi islam yang didalamnya terdapat hukum-hukum, kode etik ataupun prinsip islam serta cara pengelolaan harta yang baik, benar dan halal.  Adapun kode etik ekonomi syariah yaitu terdiri dari Kesatuan(tauhid), Keseimbangan(adil), Kehendak bebas(free well), Tanggung jawab(responsibility), Kejujuran (integrity).

Kenapa kita perlu mempelajari ilmu ekonomi syariah? Sebab kehidupan manusia tidak jauh dari tindakan ekonomi. Jika tindakan ekonomi yang kita lakukan tidak dilandasi dengan ilmu ekonomi dan kode etik syariah, kita tidak akan tahu serta tidak dapat membedakan mana tindakan ekonomi yang baik dan mana yang buruk. Contohnya dalam dunia perdagangan, tidak sedikit para pedagang yang seringkali melakukan tindakan curang terhadap konsumennya demi meraih keuntungan yang lebih. Padahal mengambil hak milik orang lain sama saja dengan mencuri, dan itu merupakan tindakan yang tidak terpuji. Padahal Allah SWT telah berfirman dalam Q.S Al-Muthafifin  ayat(1) yang artinya: "Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)!

Selain mendapat dosa karena berbuat curang dan mencuri , akibat lain yang ia dapatkan adalah harta yang ia miliki menjadi tidak berkah untuk diri serta keluarganya. Selain itu konsumen pun mendapat kerugian karena barang yang ia beli tidak sesuai dengan jumlah yang seharusnya ia dapatkan. 

Dari contoh kecil itu, dapat kita simpulkan bahwa mempelajari ilmu ekonomi serta memahami kode etik ekonomi syariah  sangatlah penting seperti contoh perilaku ekonomi di atas, itu menggambarkan tentang pentingnya menerapkan kode etik kejujuran dalam melakukan perdagangan.