Terkadang api tidak harus dibalas dengan bara api. Terkadang kita tidak harus menuruti nafsu diri. Terkadang sabar akan menjadi kunci. Terkadang kita harus mengalah untuk menjadi pemenang sejati.
Banyak persoalan hidup yang sering membuat kita menjadi naik darah dari mulai hal yang sepele hingga hal yang rumit. Mulai dari ejekan, olokan hingga celaan terkadang membuat hati menjadi panas. Dan jika itu dibiarkan tentunya dapat menjadikan hal yang fatal. Tetapi kita harus mencegah hal buruk itu terjadi. Caranya adalah dengan selalu menahan diri. Mungkin hal tersebut terlihat susah, tetapi percayalah bahwa dampak yang ditimbulkan adalah besar.
Untuk itulah kita membutuhkan pengendalian diri agar tidak terpancing dengan apa yang disebut dengan amarah. Contoh lain adalah tidak memasukan ke dalam hati ucapan orang lain yang jelek tentang kita. Bisa saja orang lain tersebut tidak sengaja atau tidak ada niatan untuk menyakiti hati kita. Dan hal yang paling penting adalah menuangkan air dingin pada panasnya api. Memang memaafkan mudah diucapkan tetapi sulit dilakukan. Tetapi sadarilah bahwa mungkin kita juga pernah melukai hati orang lain. Jadi ayo kita mulai memaafkan.
Sadarilah bahwa seharusnya kita sebagaimana manusia harus dapat memahami perasaan orang lain. Karena kita manusia membutuhkan orang lain. Bukan saling bermusuhan. Karena mengalah tidak selamanya kalah. Karena tidak selamanya ego harus dituruti. Dan jika manusia bisa memahami perasaan orang lain tanpa menyakitinya maka hidup akan menjadi indah. Amarah tidak harus dituruti. Tetapi amarah harus ditahan.
Â
Sumber gambar : https://kanglondo.files.wordpress.com/2013/05/marrah.jpg?w=300&h=200
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H