Mohon tunggu...
Khoirun  Niam
Khoirun Niam Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Seorang Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Api Amarah yang Harus Ditahan

14 Oktober 2015   16:46 Diperbarui: 14 Oktober 2015   17:17 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkadang api tidak harus dibalas dengan bara api. Terkadang kita tidak harus menuruti nafsu diri. Terkadang sabar akan menjadi kunci. Terkadang kita harus mengalah untuk menjadi pemenang sejati.

Banyak persoalan hidup yang sering membuat kita menjadi naik darah dari mulai hal yang sepele hingga hal yang rumit. Mulai dari ejekan, olokan hingga celaan terkadang membuat hati menjadi panas. Dan jika itu dibiarkan tentunya dapat menjadikan hal yang fatal. Tetapi kita harus mencegah hal buruk itu terjadi. Caranya adalah dengan selalu menahan diri. Mungkin hal tersebut terlihat susah, tetapi percayalah bahwa dampak yang ditimbulkan adalah besar.

Untuk itulah kita membutuhkan pengendalian diri agar tidak terpancing dengan apa yang disebut dengan amarah. Contoh lain adalah tidak memasukan ke dalam hati ucapan orang lain yang jelek tentang kita. Bisa saja orang lain tersebut tidak sengaja atau tidak ada niatan untuk menyakiti hati kita. Dan hal yang paling penting adalah menuangkan air dingin pada panasnya api. Memang memaafkan mudah diucapkan tetapi sulit dilakukan. Tetapi sadarilah bahwa mungkin kita juga pernah melukai hati orang lain. Jadi ayo kita mulai memaafkan.

Sadarilah bahwa seharusnya kita sebagaimana manusia harus dapat memahami perasaan orang lain. Karena kita manusia membutuhkan orang lain. Bukan saling bermusuhan. Karena mengalah tidak selamanya kalah. Karena tidak selamanya ego harus dituruti. Dan jika manusia bisa memahami perasaan orang lain tanpa menyakitinya maka hidup akan menjadi indah. Amarah tidak harus dituruti. Tetapi amarah harus ditahan.

 

Sumber gambar : https://kanglondo.files.wordpress.com/2013/05/marrah.jpg?w=300&h=200

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun