Perkembangan yang demikian pesat ternyata membawa pengaruh yang luas terhadap kehidupan sosial masyarakat. Secara historis, masyarakat agraris mempraktikkan sistem pertanian tradisional yang terikat oleh struktur sosial, nilai nilai budaya, dan hubungan patron-klien antara petani dan elit lokal. Seiring berjalannya waktu, sistem ini mengalami perubahan signifikan seiring dengan hadirnya berbagai dinamika sosial, ekonomi, dan politik yang mengiringi proses industrialisasi dan modernisasi. Metode ini melibatkan pengumpulan data sekunder dari berbagai sumber pustaka seperti buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian, serta dokumen lainnya yang relevan dengan tema perubahan sosial, masyarakat agraris, kapitalisme agraris, serta dampak modernisasi dan globalisasi terhadap pertanian tradisional.
Penelitian ini akan menelaah berbagai aspek yang mempengaruhi perubahan sosial, termasuk struktur ekonomi, sistem kepemilikan tanah, perubahan teknologi, serta kebijakan agraria yang berdampak pada kehidupan pedesaan. Perubahan-perubahan yang terjadi dapat berjalan lambat dan dapat pula berjalan cepat. Kontak-kontak dengan kebudayaan dari luar yang menyebabkan adanya perubahan-perubahan dalam kehidupan sebuah masyarakat biasanya telah terjadi karena adanya pengalaman yang baru ataupun keyakinan dari masyarakat yang bersangkutan bahwa unsur tertentu dari kebudayaan luar menguntungkan mereka. Artinya, jika dirasa dapat mendatangkan keuntungan bagi kehidupannya, maka masyarakat akan dengan cepat merespon hal-hal apa saja yang datang dari luar.
Keuntungan tersebut terutama yang dapat mendatangkan keuntungan ekonomi, sosial bahkan politik. Warga masyarakat yang merasa tidak diuntungkan atau bahkan dirugikan biasanya menentang sesuatu yang datangnya dari luar. Berawal dari sifat manusia yang selalu menginginkan sesuatu yang lebih baik. Semakin banyak manusia yang membutuhkannya semakin terbatas pula sumber-sumber pemenuhan kebutuhan tersebut.
Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Secara historis, masyarakat agraris mempraktikkan sistem pertanian tradisional yang terikat oleh struktur sosial, nilai-nilai budaya, dan hubungan patron-klien antara petani dan elit lokal. Pada masyarakat agraris awal, hubungan antara manusia dan alam sangat erat, dan keterbatasan teknologi menyebabkan ketergantungan yang tinggi pada cuaca dan iklim. Dalam konteks dinamika Malthus, pertumbuhan populasi sering kali melampaui kapasitas sumber daya alam yang tersedia, mengakibatkan ketidakstabilan sosial dan ekonomi.
Meski demikian, beberapa masyarakat agraris berhasil mengembangkan sistem produksi yang lebih efisien melalui peningkatan kemampuan untuk mengekstraksi surplus pertanian, yang memungkinkan terbentuknya struktur sosial yang lebih kompleks, seperti pusat-pusat perkotaan dan sistem kekuasaan yang lebih terpusat. Tanah, yang sebelumnya merupakan sumber kehidupan dan identitas budaya, berubah menjadi komoditas ekonomi yang diperdagangkan dan diinvestasikan untuk keuntungan kapital. Perubahan-perubahan ini tidak terlepas dari munculnya gerakan agraria yang mencoba mempertahankan keseimbangan antara tradisi dan modernitas. Dalam konteks yang lebih luas, dinamika perubahan sosial dalam masyarakat agraris Indonesia menggambarkan interaksi yang kompleks antara praktik tradisional dan pengaruh modern.
Hal ini juga yang kemudian memicu tingkat perubahan dan pergeseran pola hidup dan interaksi dalam kehidunpan. Dari pola yang mengandalkan komunikasi langsung dengan komunikasi menggunakan media. Pengaruh yang kemudian secara perlahan memasuki kehidupan masyarakat adalah tergesernya kearifan lokal dalam kontek adat serta kebudayaan lebih luas.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi kegenerasi. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaanperbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Teknologi yang ada diciptakan dengan tujuan untuk membantu dan memberikan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, baik pada saat manusia bekerja, beraktivitas, bahkan berkomunikasi. Peralatan komunikasi yang dibentuk oleh manusia, pada akhirnya malah akan mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri.
Ketika teknologi semakin maju akan memunculkan masalah terhadap kebudayaankebudayaan daerah yang ada di bangsa ini. Kebudayaan daerah akan semakin mengikis sebab masyarakatnya itu sendiri yang melupakan atau tidak mengembangkan budaya yang ada. Pengaruh lain dari perkembangan teknologi yang cukup pesat ini dikhawatirkan berdampak buruk terhadap perilaku kehidupan bermasyarakat. Perubahan sosial dirasakan sebagai suatu kenyataan, yang dibuktikan dengan adanya gejalagejala yang sering terjadi.
Secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan di dalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat. Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahanperubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu perbandingan dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian kita bandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, pada dasarnya merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan-perubahan.
Tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya suatu masyarakat yang mengalami perubahan yang lebih cepat bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Perubahan tersebut dapat berupa perubahanperubahan yang tidak menonjol atau tidak menampakkan adanya suatu perubahan. Juga terdapat adanya perubahanperubahan yang memiliki pengaruh luas maupun terbatas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H