Mohon tunggu...
Khoirun Nisak
Khoirun Nisak Mohon Tunggu... Lainnya - Khoirun Nisak

Ini Nisak

Selanjutnya

Tutup

Film

"Game Change" Sebuah Film yang Mengajarkan Pentingnya Berkonsultasi

14 November 2021   19:32 Diperbarui: 14 November 2021   19:36 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Verifikasi ini terbilang jauh lebih cepat daripada kandidat cawapres sebelumnya yang memakan waktu 4-8 minggu. Karena dilakukan verifikasi dengan cepat akan menimbulkan kemungkinan sesuatu yang terlewatkan.

Ketika Sarah Palin sedang menonton pidato Barack Obama di TV, Steve datang dengan memperkenalkan 2 orang di sampingnya. Salah satunya bernama Matthew Scully seseorang yang nantinya akan menulis naskah pidato Sarah Palin dan satunya lagi adalah Nicole Wallace mantan direktur komunikasi gedung putih. Selanjutnya John memperkenalkan Sarah Palin kepada publik bahwa dia adalah calon wakil presiden Amerika. 

Selanjutnya muncul berita-berita bahwa proses seleksi Sarah Palin sangat buruk dan melewatkan sesuatu yang dikenal sebagai 'troopergate'. Terdapat juga berita bahwa Bristol anak dari Sarah Palin yang berusia 17 tahun sedang hamil 5 bulan. Lebih fatalnya lagi dalam berita tersebut terdapat pernyataan Sarah Palin yang bangga dengan kehamilan anaknya. Hal tersebut membuat Sarah Palin marah besar karena anak perempuannya dipermalukan dan meminta agar Maria yang membuat kekacauan itu untuk dipecat.

Sarah Palin melakukan pidato kampanye dengan baik dan berjanji jika dia terpilih maka orang yang memiliki keterbelakangan mental seperti anaknya akan memiliki teman dan pembela di gedung putih. Hal tersebut membuat masyarakat semakin menyukai Sarah Palin. Namun ternyata Sarah Palin memang memiliki kelemahan terutama dalam kebijakan luar negeri. 

Dia tidak banyak tahu mengenai permasalahan-permasalahan yang ada di luar negeri sehingga dia harus mendapatkan bantuan dari orang lain untuk mengajarinya terkait kebijakan luar negeri. karena ketidaktahuannya sangat banyak dan apa yang dipelajarinya belum cukup hal itu membuat kelemahan Sarah Palin menjadi boomerang bagi Sarah Palin dan Jhon McCain.

Ketidaktahuan Sarah Palin tentang kebijakan luar negeri membuat Steve khawatir mengenai debat cawapres yang akan diselenggarakan sebentar lagi. Sarah Palin kesusahan dalam belajar karena banyak diberikan informasi yang membuat dia bingung. Steve memiliki ide agar Sarah Palin tidak perlu belajar, dia cukup menghapalkan saja. Dengan ide steve tersebut Sarah Palin berhasil membuat debat yang luar biasa.

Walaupun debat yang dilakukan Sarah Palin bagus, namun polling menunjukkan bahwa John McCain kalah dari Barack Obama. Selanjutnya tim kampanye John McCain memiliki ide untuk berkampanye dengan cara menyerang Barack Obama dan John McCain menyetujuinya. Dengan kampanye tersebut membuat John McCain semakin terpojokkan. Steve meminta maaf kepada John McCain karena telah menyarankan Sarah Palin untuk menjadi cawapresnya.

Pada akhirnya hasil pemilihan menunjukkan John McCain kalah dari Barack Obama dengan hasil 49 % untuk John McCain dan 51 % untuk Barack Obama.

Dari film ini kita dapat belajar mengenai konsultasi. Konsultasi adalah pertukaran pikiran untuk mendapatkan kesimpulan (nasihat, saran, dan sebagainya) yang sebaik-baiknya. Di sini diceritakan bahwa Steve sebagai seorang konsultan untuk memenangkan acara pilpres kandidat John McCain dan Sarah Palin. 

Steve banyak memberikan saran-saran dan nasihat kepada John McCain, Sarah Palin dan tim kampanye mereka. Proses konsultasi mereka berupa dialog, percakapan yang interaktif, memberian solusi, dan lainnya. Dalam film ini konsultasi menjadi salah satu penyelesaian terhadap masalah yang mereka hadapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun