Mohon tunggu...
Annisa Hadi
Annisa Hadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Annisahadi ibu rumah tangga adalah puncak dari segala karir perempuan

Tulisan adalah isi hati dan angan tersurat, menulislah untuk menggambarkannya Blog: annisablajarnulis.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Cinta Mulai Luntur

14 Februari 2020   21:15 Diperbarui: 15 Februari 2020   18:53 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semua insan akan mengalami masa dimana ia jatuh cinta, yang orang bilang seolah dunia milik berdua, saat itu pula kekurangan menjadi suatu yang dihiraukan, tak peduli orang berkata apa, tutup mata tutup telinga, bahkan rela membela atas nama cinta.

Cinta itupun kemudian menjadi dasar menjalani biduk rumah tangga, bahkan konon katanya rela makan nasi sama garam saja dan bahkan sepiring berdua, yakin ?

Dalam kehidupan, tak semua seperti indahnya impian, adanya lika liku jalan, kerikil kecil, bahkan terjalnya perjalanan menjadi suatu hiasan yang takkan bisa terhindarkan.

Tujuannya satu, berumah tangga bahagia bersama hingga nanti di surga, itulah teori cinta, namun dalam menggapai kesana akan banyak ditemui rona kehidupan yang terkadang manusia terkecoh oleh indahnya, sehingga lupa tujuan utamanya.

Sikap yang mungkin sudah berubah karena berbagai keadaan dan tantangan menggapainya, kadang membuat lupa akan tujuan yang semula, godaan kanan kiri yang bisa dikatakan lebih "indah" dari yang di rumah, akan menjadi tantangan yang sangat kuat, yang bisa mempengaruhi kekuatan cinta.

Lalu hal apa yang mesti diperhatikan jika insan ingin fokus pada tujuan utamanya berumah tangga?

1. Saat cinta mulai luntur, pandanglah pasangan dengan seksama, maka akan menemukan guratan kelelahan dalam ia bekerja memperjuangkan rumah tangganya, memenuhi kebutuhannya, maka kasihanilah ia, dan cinta akan kembali menyapa.

2. Ingatlah selalu kebaikan - kebaikannya, karena setiap pecinta pasti memiliki kebaikan, walau sedikit, terhadap yang dicintainya.

3. Lupakan kejelekannya, tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang sempurna, begitu pula pasangan kita, jika yang terbesit hanya kejelekannya, maka bukan tidak mungkin cinta akan luntur, bahkan bisa menghilang  untuk selamanya, setelah itu yang datang hanyalah penyesalan semata.

4. Muhasabah diri, karena tidak semua kesalahan ada pada pasangan, bisa jadi muncul dari keegoan diri kita sendiri.

5. Ingat tujuan awal berumah tangga, fokus kembali pada tujuan semula, dengan berbagai pengorbanan, namun akhirnya adalah demi keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun