Mohon tunggu...
Annisa Hadi
Annisa Hadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Annisahadi ibu rumah tangga adalah puncak dari segala karir perempuan

Tulisan adalah isi hati dan angan tersurat, menulislah untuk menggambarkannya Blog: annisablajarnulis.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tips Aman agar Terhindar dari Kejahatan Perbankan

8 Mei 2019   19:47 Diperbarui: 8 Mei 2019   19:53 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di zaman milenial seperti sekarang ini, sudah tak lazim seseorang menyimpan hartanya di rumah atau dirupakan dalam bentuk emas yang menempel di sekujur badan. Karena hal itu justru akan mengundang kejahatan dan bahaya bagi penyimpan atau pemakai emasnya.

Seperti yang sudah sering terjadi, kasus pencurian, perampokan, bahkan penjambretan, tak lain dan tak bukan, korbannya adalah orang yang menyimpan hartanya di rumah, juga orang yang terlalu berlebihan memakai perhiasan. Karena pelaku kejahatan selalu punya peluang untuk melancarkan aksinya.

Maka seiring dengan perkembangan zaman, juga berkembang pesat teknologi perbankan, sehingga dari berbagai sumber juga dipropagandakan agar setiap orang menyimpan hartanya di bank. Pertanyaannya amankah kalau kita menyimpan uang atau harta kita di bank ?

Banyaknya kasus pembobolan kartu ATM seperti yang teman saya pernah alami, waktu itu modusnya adalah kartu ATM nya tertelan, setelah dilaporkan ke petugas BANK, alasannya karena mesin ATM nya rusak, sehingga harus diganti kartu ATM yang baru.

Karena kami orang awam, waktu itupun aku turut menemaninya mengganti kartu ATM yang baru, dan tanpa menyadari apapun, karena kami juga hanya bersama petugas BANK waktu itu. Selang beberapa minggu, ternyata saldo rekening teman saya terus berkurang dan berkurang, setelah sekian kali di cek, akhirnya teman saya mengosongkan rekening tabungan nya dan berganti Bank.

Tentunya bagi masyarakat awam seperti kami, itu merupakan masalah besar, karena saldo rekening kami yang tidak banyak, tapi malah kami tidak ikut merasakan hasil keringat kami.

Lalu apa yang harus kami lakukan ? Jika kita menyimpan di rumah walhasil masih akan selalu tergoda karena masih punya tabungan, sedangkan ingin menyimpan di Bank, saat ini berbagai modus kejahatan perbankan telah menjamur dan merajalela.

Pernah juga suatu ketika saudara saya dihubungi orang tak dikenal dan mengaku teman suaminya, kemudian dengan lancarnya bercerita bahwa suami saudaraku itu kecelakaan, dan disuruh mentransfer uang sejumlah sekian ke sebuah nomer rekening, karena dalam keadaan panik dan tertekan saudaraku menurutinya, dan hilang sudah uang yang telah ditransfer itu. 

Kejadian ini juga pernah menimpa salah seorang teman lainnya, dengan alasan suaminya tertangkap satreskrim NARKOBA, dan pada waktu itu juga dengan modus yang sama, diminta mentransfer uang sejumlah sekian. Dan pada waktu itu nomor handphone suaminya tidak dapat dihubungi. Sehingga ia pun menuruti permintaan penelfon yang sangat meyakinkan. Bagaimana tidak, penelfon tersebut sangat tahu banyak tentang siapa saja teman dan keluarga korban, bahkan nama dan tempat sekolah atau kerjanya. Sehingga korban dibuat tidak berdaya dan percaya begitu saja dengan penuh kepanikan mendera. 

Setelah jam kerja usai, sang suami pulang, sementara sang istri lemah lunglai karena sadar telah menjadi korban penipuan, karena ternyata sang suami pulang dalam keadaan sehat, segar bugar tanpa kurang suatu apa. Dan ketika ditanya tadi kemana pas dihubungi kok tidak bisa. Dia menjawab bahwa mendapat telpon dari operator seluler, bahwa pemancar selulernya sedang dalam perbaikan. Lah kalau sudah begini, akankah modus kejahatan ini merupakan sebuah  jaringan?

Pernah pula suatu ketika, penulis ditelpon seseorang yang tidak dikenal dan memberitahukan bahwa nomor telpon penulis termasuk pemenang undian sekian juta rupiah, dengan sangat meyakinkan nya, penelpon bertanya tentang berbagai hal, ujung-ujungnya menanyakan nomor rekening, eh begitu dijawab " gak punya nomor rekening" telfon langsung ditutup tanpa permisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun