Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengetuk Langit dengan Air Mata

10 Februari 2024   16:17 Diperbarui: 10 Februari 2024   16:30 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air mata tak terasa tumpah
Melihat jutaan pasang mata
Menginginkan sebuah harapan
Harapan tentang sebuah keadaan lebih baik
Harapan tentang keadilan
Harapan tentang kesejahteraan
Harapan tentang sebuah kedamaian
Harapan tentang demokrasi yang bersih
Menuju negara yang lebih baik

Mengetuk langit dengan air mata
Menuju kedaulatan sebuah bangsa
Supaya bangsa ini tetap berdiri
Berdiri membela kaum yang lemah
Berdiri membela kaum yang tertindas
Berdiri sebagai bangsa yang bermartabat dan merdeka seutuhnya

Mengetuk langit dengan air mata
Tak terasa suara ini bergetar
Saat berbicara tentang kesetaraan
Saat berbicara tentang pemerataan
Saat berbicara tentang etika
Saat berbicara hati
Hati yang telah dikuasai lorong-lorong gelap

Mengetuk langit dengan air mata
Disaksikan tanah dan udara
Saat tangan ini bergerak
Menuju langkah hati tuk menambal yang retak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun