Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Angin Tak Bersambut

1 Februari 2024   20:36 Diperbarui: 1 Februari 2024   20:38 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Lama ku duduk disini
Menunggu angin tuk mengutarakan sebuah rasa
Namun angin tak bersambut
Karena angin lebih memilih dia yang di cinta dalam jiwa atma

Apa kabar luka?
Mungkin luka sudah tak punya kabar
Karena luka sudah terlanjur menjadi batu
Hingga membeku di gumpalan jiwa rasa

Apa kabar air mata?
Air mata sudah lama mengering
Bersama kemarau hati yang berkepanjangan
Hingga membuat air mata sudah menggumpal
Menuju awan di hati
Memenuhi ruang luka

Jika angin tak bersambut
Biarkan hati pulang dalam kesepian
Bersama hati yang sudah tak bisa sambat
Karena hati sudah terlanjur hancur berantakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun