Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hati Ribuan Wajah

6 Januari 2024   13:04 Diperbarui: 6 Januari 2024   13:20 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gemetar suaraku saat membaca puisi ini

Engkau yang kuteguhkan di hati

Namun engkau campakkan dengan luka sedemikian rupa

Akankah engkau akan memutus segala hrapanku?

Atau engkau akan membunuh aku pelan-pelan dengan harapan kepalsuan?

Sungguh engkau yang ku anggap jiwa penenang

Namun kurasakan di setiap kata dan senyummu

Hambar seketika merajut dalam keangkuhan


Duhai jiwa-jiwa yang terkapar

Tak tahukah engkau telah mejadi luka api?

Membakar di setiap puisi dan sajakku

Engkau memberi harapan

Namun harapan yang penuh dengan samudra air mata


Hebatkah engkau dengan wajah elokmu?

Namun wajahmu tak seindah hatimu yang terus membuat luka

Walaupun luka itu nampak perlahan-lahan

Namun luka itu mematikan di setiap nafas dan jiwaku

Sungguh hatimu bersembunyi di ribuan wajah

Engkau pandai mengambil peran yang tersembunyi


Hati ribuan wajah

Hati yang bersembunyi di balik harapan

Mati bersama aliran nanah

Menjadi luka tanpa pengampunan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun