Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Air Mata

27 November 2023   22:02 Diperbarui: 27 November 2023   22:35 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto Pixabay.com


Malam air mata
Mengalir deras di celah-celah hati yang luka
Luka begitu dalam
Sedalam palung hati yang tak tembus cahaya
Karena cahaya sudah pergi
Bersama matahari yang sirna di makan gelap malam

Jika hati ini
Sudah terluka akan sebuah harapan palsu
Harapan yang kau tanam
Telah menjadi tuba
Meracuni di segala nafas ini bergerak
Hingga nafas tak lagi menghirup udara
Karena nafas sudah mati dalam luka yang beku

Malam air mata
Saat mengingatmu
Mengingatmu tentang sebuah harapan palsu
Engkau beri harapan manis
Engkau beri harapan keindahan
Namun kenyataan harapan itu telah menjelma tuba
Meracuni hingga nafas ini mati tanpa ada pengampunan

Jika malam air mata
Telah tiba di celah jiwa
Maka luka menjadi nyata
Membunuh segala harapan di hati dan jiwa
Menjadi racun yang mematikan denyut nadi rasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun