Maafkan
Jika aku pernah membuat air matamu jatuh
Saat kita masih remaja
Saat hati yang tak pernah bertemu
Antara cita dan cinta
Menjadi satu warna di langit paruh jiwa
Maafkan
Jika air mata jatuh di bangku sekolah kala itu
Bukan maksudku membuat bara api
Hingga menjadi luka
Membakar di seluruh mata batin
Sungguh itu kisah luka
Kan teringat di sepanjang nafas kita menghirup udara di semesta
Terlalu sering
Ingatan ini tentang air mata
Tak seharusnya jatuh
Namun air mata terlanjur mengalir di celah-celah kelopak matamu
Ku genggam tanganmu yang terakhir
Itu sebuh semangat dariku
Supaya engkau selalu bahagia
Karena senyum merah bibirmu
Menjadi hatiku dingin
Sejuk selaksa embun pagi tiba
Jika aku minta maaf kepadamu
Tentang air matamu yang jatuh di merah pipimu
Sungguh maaf menjadi ungkapan hati terdalamku
Tentang perasaan bersalahku kepadamu duhai jiwa dalam bayanganku
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI