Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pendidikan Semakin Ngawur

12 Oktober 2023   04:43 Diperbarui: 12 Oktober 2023   05:10 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Jika guru harus di penjara
Gara-gara mendidik murid untuk taat beribadah
Berarti pendidikan semakin Ngawur
Memperlakukan guru yang tak manusiawi

Hukum telah buta
Jika guru harus dipenjara
Gara-gara menyuruh murid untuk beribadah
Atas nama kebebasan beribadah
Maka guru dianggap tidak punya hak menyuruh murid untuk beribadah
Jika itu sudah terjadi di negeri
Konon yang punya ketaatan beragama
Lantas mau dikemanakan sebuah bangsa yang besar?
Sudah seharusnya
Memberi jalan yang terbaik untuk menjadikan pendidikan
Sebagai jalan mendidik anak didik yang benar

Pendidikan semakin ngawur
Jika hukum tak ada keadilan
Maka sudah seharusnya
Guru mempunyai kewajiban
Mendidik anak untuk taat beragama
Namun jika guru harus dipenjara
Gara-gara menyuruh anak didik
Tuk melakukan ibadah
Sama saja membunuh pendidikan dalam menebar di segala kebaikan

Pendidikan semakin ngawur saja
Jika guru harus di penjara
Gara-gara mendidik anak didik untuk menjalankan ketaatan beribadah agama
Maka itu sama saja dengan perbuatan membunuh pendidikan secara membabi buta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun