Nampak suara alam sudah mulai sirna
Aku masih duduk di antara sajadah dan tanah
Sembari aku berdzikir kepada Ilahi
Teringat akan dosa yang semakin menggunung
Terasa dosa tak terhapus
Karena dosa begitu besar
Hingga sulit mengingat tentang dosa-dosa yang semakin menumpuk
Selaksa tumpukan air lautan yang tak terhitung jumlahnya
Keheningan di sepertiga malam
Menjelang subuh tiba
Aku masih sibuk bersujud kepada Ilahi
Supaya segala dosa dapat terampuni
Seperti hujan yang membasuh debu di jalanan
Namun aku sadar dosa ini semakin bertambah
Semua ku ikhlaskan kepada jalan Ilahi
Antara di hapus atau aku harus menjadi bara api neraka di akhirat kelak
Tuhanku
Keheningan di sepertiga malam
Ku coba mengetuk rahmatMu
Supaya hati ini tetap dalam keadaan tenang
Setenang embun pagi di daun talas
Supaya aku selalu dapat petunjuk dariMu
Karena tanpaMu
Aku tak punya daya dan upaya
Jika di keheningan malam aku bertaubat kepada Mu
Aku berharap Engkau mengampuni segala salahku
Jika hati ini bisa damai dan tenang di pelukanMu
Walau hati dan jiwa ini penuh luka sembilu
Aku berharap Engkau selalu membimbing ku
Tuhan pemilik segala hati dan jiwaku
Engkau sang maha pemilik kehidupan di setiap detakan jantungku ini bergerak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H