Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berhentilah! Menulis Puisi

24 Agustus 2023   16:00 Diperbarui: 24 Agustus 2023   16:01 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisimu hanya menyadarkanku
Akan sebuah luka yang menganga
Setiap puisi yang kau tulis membuat air mata ini jatuh
Kenapa engkau menulis puisi terus?
Buat apa tumpukan puisi luka?
Karena yang ada puisimu membuat hatiku yang pahit dan getir

Berhentilah! Menulis puisi
Puisimu peluh dan luka
Membuat jantungku semakin kencang berdetak
Karena puisimu penuh luka yang membakar jiwa
Hingga aku hancur lebur
Saat kau tulis puisi yang membut air mata
Membanjiri seluruh kota jiwa

Berhentilah! Menulis puisi
Puisimu membuat luka dunia
Makan semakin tidak enak
Tidur semakin tidak nyenyak
Sungguh aku tersika akan puisimu yang kelu
Hingga nafas ini sesak membacanya
Sampai aliran darah ini mengucur di segala jantung jiwaku

Jika engkau berhenti menulis puisi
Maka aku berharap ada damai di jiwaku
Namun jika puisimu engkau tulis sampai kata mati
Maka putus asa akan menyelimuti hati dan jiwaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun