Bibirmu yang indah
Menawan hati yang gundah
Saat hati mulai gelisah
Ingin sekali aku menulis puisi tanpa kata mendesah
Karena engkau wanita yang amat indah
Sungguh membuat hatiku ingin sekali merangkai puisi dengan kata tanpa amarah
Andai bibirmu bisa Kurangkai puisi dengan indah
Maka itulah! Hari yang aku tunggu tanpa ada kata lelah
Sungguh bibirmu penuh dengan aroma yang basah
Menghias di segala arah
Membuat hatiku berdetak penuh gairah
Karena bibirmu sungguh indah
Membuat aku jatuh hati tanpa kata terlambat sudah
Andai bibirmu yang merekah indah
Bisa kurangkai dengan puisi yang penuh arah
Maka itulah! Hari yang kunantikan di saat aku resah dan gelisah
Karena saat melihat bibirmu yang indah
Hatiku dapat terobati penuh dengan anugerah
Sungguh hatiku terbawa aliran darah
Saat melihat bibirmu yang indah
Andai bibirmu bisa kurangkai dengan puisi yang indah
Maka itu bagian dari anugerah
Jika hatiku sudah terpaut dengan bibir dan wajah
Maka itulah! Hari yang kunantikan di sekujur aliran darah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H