Jika deru mesin peluru sudah menyasar di kepala pujangga
Lautan kata puisi akan memenuhi ruang luka
Maka berhati-hatilah saat pisau menusuk di segala darah dan air mata
Jika darah dan air mata itu
Sudah menjadi luka di hati para pujangga
Maka kiyamat aksara akan membabi buta di udara dan kata
Menghujam di segala hati dan jiwa
Darah dan air mata pujangga
Setiap kata yang tertulis
Kan abadi di sepanjang zaman
Setiap ketukan kata dan aksara
Menjadi bagian perjuangan yang penuh dengan beribu-ribu luka di dada atma
Perjuangan pujangga antara air mata dan darah
Menyusuri jiwa yang penuh hitam
Gelap penuh bara api yang menyayat
Tinggal menunggu kata merdeka atau mati
Saat bayonet dan peluru mematahkan tangan dan kaki
Supaya pujangga bungkam seribu bahasa
Namun jika darah ini sudah mengalir di sekujur tubuh
Mati atau hidup bukan menjadi pilihan
Namun kata dan aksara inilah! Yang akan menjadi saksi perjuangan di setiap kepala ini
Melihat mayat-mayat bergelimpangan
Bersama bau anyir perjuangan menuju pembebasan
Jika darah dan air mata ini suci
Maka nafas perjuangan tetap menjadi bara api
Jika pujangga sedang memahat aksara di pentas jiwa dan ragawi
Maka luka dan api menjadi satu nadi
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H