Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pak Yai, Izinkan! Aku Mengirim Puisi untuk Putrimu

13 Agustus 2023   08:14 Diperbarui: 13 Agustus 2023   08:20 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto Pixabay.com

Bunga mawar indah terlihat di mata
Semerbak harum aroma wanginya
Jika hatiku sudah jatuh hati dengannya
Tolong! Izinkan aku menulis puisi untuk dia tercinta

Ketika puisi kau minta
Maka detik itu pula aku akan menulisnya
Jika hatiku sudah jatuh hati dengannya
Maka hari itu aku akan selalu setia kepadanya

Pak Yai, Izinkan! Aku mengirim puisi untuk putrimu yang cantik jelita
Akhlak pekerti putrimu menghias di sekujur nafasnya
Aku di buat kagum kepadanya
Dia berparas cantik jelita
Hafalan Ayat-ayat suci menghias di segala jiwanya
Sungguh kehormatan kata dan aksara
Bisa menulis puisi seindah rembulan dan bintang di angkasa
Kan ku pilih diksi yang penuh senyum permata
Saat aku menulis puisi untuk putrimu, Duhai Pak Yai tercinta
Aku mohon izin penuh dengan hati dan jiwa
Kerendahan hati memenuhi langit rasa
Tentang keindahan segala
Karena putrimu selaksa Bidadari di Surga
Sungguh sempurna indahnya
Memenuhi segala langit dan bumi raya

Jika puisiku ku kirim di sepertiga malam tiba
Maka kala itu hatiku berdebar jiwa rasa
Saat puisi kukirim lewat ketukan langit angkasa
Saat di sepertiga malam tiba
Puisiku meluncur lewat nafas-nafas udara
Menuju hati yang sedang berkelana
Mencari secercah ilmu dan cinta

Aduhai Putri Kyai disana
Ku sebut namamu di puisi sepertiga malam tiba
Ku sebut di setiap bait puisi keindahan jiwa
Alangkah! Bahagia hati bisa mengambil di setiap pelajaran tentang rasa
Maka puisi ini kututup dengan bahasa sederhana
Salam ucap hormat dengan kerendahan hati dan jiwa

Jika di sepertiga malam ku ketuk pintu langit do'a
Maka hari itu sejarah aksara dan kata menggores segala rasa di dada
Jika aku bisa jatuh hati kepadanya
Maka hari itu mimpi-mimpiku bahagia menjadi nyata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun