Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Darah Juang

14 Agustus 2023   06:00 Diperbarui: 14 Agustus 2023   06:21 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kala langit masih berwarna merah
Darah juangku mengalir penuh dengan nanah
Aku berjuang melawan segala angkara murka
Ku tabuh berkali-kali perlawanan
Hingga darah ini mengalir di sekujur tubuh
Sampai aku harus menutup mata
Menuju perjuangan yang penuh dengan bara api

Darah juang
Mengalir di sekujur jiwaku
Bertempur siang maupun malam
Peluru-peluru engkau jejalkan di tenggorakan
Aku masih berusaha tuk bangkit berdiri
Ku angkat bendera kemerdekaan
Namun peluru itu terus menerjang di tubuh-tubuhku yang penuh peluh

Darah juang
Mengalir di nafas-nafas kehidupan
Menuju aliran sungai-sungai yang penuh air mata dan darah
Karena jika darah juang ini
Sudah menjadi kobaran api
Maka tak ada kata selain merdeka atau mati

Darah juang
Memenuhi semangat di jiwa dan raga
Bila hati ini sudah terluka
Walaupun seribu peluru menyasar di tubuh-tubuh ini
Aku akan tetap berjuang sampai titik akhir nyawa ini berjalan

Jika air mata dan darah ini sudah tumpah
Maka bara api akan membakar segala luka
Jika nalar dan jiwaku sudah lumpuh
Maka darah juang ini terus mengalir di peluru-peluru kata dan aksara 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun