Namun jika mendung sudah tiba
Matahari tenggelam di peraduan
Berganti dengan suasana hujan
Jika hatiku bisa lebam
Maka hatiku juga bisa terluka
Saat menerima undangan
Pernikahanmu di saat aku masih punya secercah harapan
Bumi semakin tua
Tanah sudah semakin kering kerontang
Hingga membuat bumi semakin jatuh
Menuju kerusakan yang nyata
Jika hatiku sudah terluka
Saat menerima undangan pernikahan di hati yang malang
Hingga aku tertatih-tatih
Menuju jiwaku yang penuh air mata
Air mata ini jatuh
Saat menerima undangan pernikahanmu
Sungguh hatiku menahan sakit
Perih mengharu biru
Saat engkau hantarkan undangan pernikahan
Hatiku terasa di sambar petir
Hingga aku jatuh
Sampai tak mampu berdiri lagi
Menuju jurang luka
Membenamkan segala hati dan jiwaku
Jika undangan pernikahanmu bisa membuat aku terjatuh
Sampai air mataku mengalir jauh
Maka aku berharap kepada jiwamu yang peluh
Izinkan! Aku mengenangmu di segala rindu yang pedih membuluh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H