Kala itu aku bingung duduk di sampingmu
Kenapa engkau harus mengeluarkan air mata?
Jika engkau tak dapat menerima cintaku
Kuharap tak ada air mata yang jatuh
Cukup aku yang terluka
Aku tak ingin kau terluka
Apalagi meneteskan air mata di bangku sekolah kala itu
Sampai hari ini
Air mata yang tumpah di bangku sekolah
Masih menjadi misteri bagiku
Aku duduk di sampingmu kala itu
Maafkan!
Jika aku tak bisa menghiburmu
Karena kala itu aku juga bingung mau bicara apa tentang cinta
Jika cinta sudah tak kau harapkan
Aku berharap air mata tak perlu tumpah di bangku sekolah
Misteri air mata di bangku sekolah
Masih membuat tanya dalam jiwaku
Walaupun sudah ribuan hari
Aku masih teringat tentang itu semua
Mungkin aku terlalu memikirkan air matamu
Air matamu yang jatuh di bangku sekolah kala itu
Hingga menjadi bayangan di setiap detak nafasku
Misteri air mata di bangku sekolah
Sebuah kisah sedih dan juga kisah yang akan punya cerita
Kisahmu dan kisahku
Kan ku kenang bersama sajak dan puisi
Tentang kisah air mata yang jatuh
Hingga menjadi misteri air mata di bangku sekolah
Kisah yang mewarnai di setiap detak nafas kita
Saat kita masih remaja di kala itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H