Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merayu Angin

5 Agustus 2023   22:00 Diperbarui: 5 Agustus 2023   23:08 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Angin kemarilah!
Lihatlah dedaunan menyapamu
Begitu juga ranting dan pohon
Rindu kepadamu
Begitu juga aku
Aku merindukan kamu tuk selalu mengantarkan perasaanku
Telah lama tersembunyi di balik air mata

Angin
Sampaikan salamku yang ada di seberang lautan jiwa
Sudah lama aku menunggu kabar
Namun aku tak pernah tahu keberadaannya
Bila dia masih ingat kepadaku
Tolong sampaikan salam rindu
Memenuhi air mata
Menggenangi di seluruh mata jiwaku

Angin
Jangan kau tinggalkan
Suara rinduku kepadanya
Jangan sampai detakan kata di jiwaku
Sirna di telan kemarau yang panjang
Aku tak ingin berpuluh-puluh musim hujan tiba
Dia tak ada kabar
Seperti udara yang di telan dan tersumpal di jiwa

Angin
Aku merayumu
Supaya engkau mengerti rasa di jiwaku
Hingga engkau menemukan orang yang ku rindu
Seperti rindumu
Saat engkau menyapa hujan yang lama tak datang
Karena hujan sembunyi di balik awan berpuluh-puluh hari lamanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun