Aku tahu ini adalah: salahku
Salahku yang memandangmu dan mengagumi paras indahmu
Lalu kau congkel matamu
Sebagai bentuk pengabdianmu kepada Tuhan
Supaya aku sadar bahwa keindahan duniawi itu hanya semu belaka
Namun aku mohon jangan kau congkel matamu
Karena aku yang telah berdosa
Melalaikan segala keindahan duniawi itu hanya semu belaka
Hingga engkau harus mencongkel matamu
Sebagai bentuk engkau mengingatkan hati dan jiwaku
Jangan kau congkel matamu
Maafkan segala khilafku
Khilafku yang terlalu mengagumimu
Maka dari hati yang paling dalam
Aku mohon jangan congkel matamu
Aku benar khilaf dan lalai
Bahwa segala keindahan duniawi itu hanya semu belaka
Udara hati dan jiwaku
Sangat sedih dan luka
Aku merasa berdosa
Saat engkau harus mencongkel matamu
Saat aku menulis sajak dan puisi keindahan matamu
Matamu yang indah dan ingin kumiliki
Aku khilaf kepada Sang maha pencipta
Bahwa keindahan matamu itu hanya semu belaka
Karena yang pantas mendapatkan pujian keindahan
Dialah! Sang maha pemilik keindahan segala
Dialah! Tuhan sang maha kuasa pemilik langit dan bumi
Jangan congkel matamu
Maafkan aku
Maafkan segala khilafku
Lalai tentang keindahan sesungguhnya
Bahwa keindahan yang sebenar-benarnya
Hanya Dia sang maha pemilik cinta
Dialah! Sang maha pemilik segala kehidupan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H