Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Suara takbir mengalun merdu di balik awan rindu
Suara takbir mengundang bahagia anak-anak Desa
Membawa obor penuh dengan kegembiraan di malam takbir
Membuat hati penuh dengan suka cita
Membahana di seluruh pelosok negeri
Ikut gembira di malam takbir yang bahagia
Memenuhi ruang hati dengan segala pancaran suci
Malam takbir membawa arti
Tentang rasa jiwa tuk selalu mengagungkan Asma Ilahi
Malam takbir
Selalu ingat pada Bunda dan Ayah yang sudah tiada
Ku berharap ini malam
Jangan ada air mata di malam takbir Idul Adha
Namun sebelum kucegah air mata ini sudah jatuh
Air mata sudah mengalir deras
Menuju sungai-sungai pelayaran air mata rindu
Rinduku kepada Bunda dan Ayah yang sudah tiada terlebih dahulu
Bunda dan Ayahku di malam takbir
Ruang rinduku menyeruak di awan angkasa jiwa
Seluruh dedaunan dan ranting di halaman rumah berguguran
Selaksa Malaikat menjawab rinduku kepadamu
Rindu seorang anak yang sejak kecil engkau tinggalkan
Duhai Ayahku yang sudah di liang lahat
Rindu seorang anak yang belum membalas kebaikan Bunda selama di semesta
Kerinduan ini berkecamuk mengalir bersama air mata yang deras
Menusuk disegala nafas dan darah
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Suara takbir masih terdengar mengalun merdu
Menuju ruang rindu tentang hari raya Idul Adha
Hari yang dahulu kita pernah berkumpul
Namun jarak dan takdir memisahkan kita
Sebuah nafas yang terputus
Atas kehendak dari Sang Maha kuasa segala
Kuselalu berdo'a semoga Bunda dan Ayah selalu dalam lindunganNya
Do'a itu tumbuh kembang menyatu di jiwaku
Bersama alunan malam takbir Idul Adha
Menggema disegala penjuru semesta raya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!