Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dzikir Puisi

20 Juni 2023   21:10 Diperbarui: 20 Juni 2023   21:14 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Hati mulai gundah dan sayu
Hati kian hari mulai tercekam keadaan yang jauh dari asa
Membuat hati kacau balau
Selaksa peluru menembus relung jiwa
Hingga tubuh terkapar tak sadarkan diri
Maka jika itu terjadi
Dzikir puisi menjadi ladang kenyamanan sebuah hati
Tuk mencari ridha dari Ilahi

Dzikir puisi
Bersenandung di malam hari
Menyendiri berkawan sepi
Tuk menikmati segala luka
Menjadi rasa kedamaian
Bersama dzikir puisi
Mengalun di setiap detak nafas ini bergerak

Daun dan pohon
Ikut berdzikir puisi
Mengalun merdu di gelap yang pekat
Nampak haru hati terus menyelimuti semesta rindu
Tentang makna hidup yang terus mengalir deras
Menuju celah-celah sungai kehidupan

Dzikir puisi
Menuju kedamaian hati
Saat hati gundah gulana
Saat hati sedih nestapa
Saat hati dalam keadaan frustasi
Maka dzikir puisi
Menjadi penenang obat di hati jiwa
Menuju aliran sungai kedamaian
Memenuhi segala ruang rindu di jiwa sanubari atma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun