Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Pantun Matahari

18 Juni 2023   11:55 Diperbarui: 18 Juni 2023   12:02 1346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari hujan
Deras diterpa angin
Kalau hati sudah tak tahan
Itu tanda sebuah kerinduan

Matahari kehidupan
Bersolek dengan awan
Kalau hati sudah merasuk di jalan
Jangan terlalu menunggu kelamaan

Matahari melukis senja
Menjelma menjadi bahagia
Kalau hati memang suka
Jangan terlalu menunggu lama

Matahari asmara
Haru biru di angkasa
Mari kita bersuka cita
Sembari melukis kata cinta

Matahari berbalut hujan
Bermandikan cahaya
Hidup harus ada tujuan
Seperti kita menghirup udara

Matahari bermahkota awan
Bermukim di semesta awan
Kalau hati sudah tak karuan
Segera ambil air kehidupan

Matahari menyengat panas
Sepanas hati yang sedang terluka
Kalau hati bermalas-malasan
Hidup terasa tak ada makna

Matahari berkicau rindu
Mewarna di sepanjang jalan
Jika hidup penuh dengan rancu
Segera berdamai dengan keadaan

Matahari udara
Membius segala warna
Kalau hati sedang menderita
Mari obati dengan cinta

Matahari pelangi
Kala waktu senja tiba
Jika hati tersakiti
Sungguh keadaan yang penuh dilema

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun