Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perahu Tenggelam di Lautan

2 Juni 2023   19:02 Diperbarui: 2 Juni 2023   19:04 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Kekasihku
Aku di tengah lautan lepas
Perahu yang ku naiki dihantam ombak
Hingga tenggelam
Aku sudah tak mampu lagi
Berenang di lautan lepas
Karena tangan dan kakiku
Sudah terasa kaku sembilu

Kekasihku
Aku berharap do'a mu
Selalu kau panjatkan
Melalui bibirmu yang basah
Jika aku harus menutup usia di tengah lautan lepas
Aku berharap
Mendapatkan rahmat dan pengampunan dari Ilahi

Kekasihku
Perahuku sudah tenggelam di dasar lautan
Aku sudah tak mampu berenang lagi
Izinkan namamu
Ku ucapkan sebelum aku menuju sakratul maut
Supaya aku mendapatkan ketenangan dari cinta yang kita ukir di hati dan jiwa kita

Kekasihku
Janganlah! Ada air mata
Berlayar di pipimu
Aku tak ingin engkau meratapi kepergianku
Karena kepergianku
Hanya sementara waktu
Aku berharap kepada Tuhan
Mempertemukan kita di alam keabadian

Kekasihku
Nafasku mulai tersengal
Aku pasrahkan
Seluruh hidup dan mati ku
Kepada Tuhan yang maha berkehendak
Karena aku hidup bersandar dari ketetapanNya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun