Kemiskinan itu sakratul maut
Dekat dengan nafas yang mulai tersengal
Derita di setiap tubuh dan tenggorokan
Sesak segala udara yang penuh dengan duri
Karena kemiskinan sakit yang perih
Mengikis di segala sanubari jiwa
Kemiskinan itu sakratul maut
Sisa makanan sudah tidak ada
Sisa nafas masih mulai nampak lelah
Memenuhi ruang sakratul maut
Penuh dengan lara dan duka
Saat kemiskinan melilit tubuh yang mulai lemas dan lunglai
Kemiskinan itu sakratul maut
Membunuh di segala tubuh
Aliran darah terasa berhenti
Kaki sudah tak kuat melangkah
Kemiskinan melilit di tenggorakan
Hingga mencekik leher dengan paksa
Karena kemiskinan selaksa Sang Malaikat pencabut nyawa
Kemiskinan itu sakratul maut
Rasa pedih mengiris di sendi-sendi kehidupan
Hingga siapa saja yang terkena wabah kemiskinan
Menjadi sakratul maut yang menyakitkan
Menusuk di perut dan leher
Karena kemiskinan itu dekat dengan sakratul maut
Hingga menuju di segala tenggorokan
Sampai tak mampu bernafas kembali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H