Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kemiskinan Itu Sakratul Maut

1 Juni 2023   13:12 Diperbarui: 1 Juni 2023   13:16 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Kemiskinan itu sakratul maut
Dekat dengan nafas yang mulai tersengal
Derita di setiap tubuh dan tenggorokan
Sesak segala udara yang penuh dengan duri
Karena kemiskinan sakit yang perih
Mengikis di segala sanubari jiwa

Kemiskinan itu sakratul maut
Sisa makanan sudah tidak ada
Sisa nafas masih mulai nampak lelah
Memenuhi ruang sakratul maut
Penuh dengan lara dan duka
Saat kemiskinan melilit tubuh yang mulai lemas dan lunglai

Kemiskinan itu sakratul maut
Membunuh di segala tubuh
Aliran darah terasa berhenti
Kaki sudah tak kuat melangkah
Kemiskinan melilit di tenggorakan
Hingga mencekik leher dengan paksa
Karena kemiskinan selaksa Sang Malaikat pencabut nyawa

Kemiskinan itu sakratul maut
Rasa pedih mengiris di sendi-sendi kehidupan
Hingga siapa saja yang terkena wabah kemiskinan
Menjadi sakratul maut yang menyakitkan
Menusuk di perut dan leher
Karena kemiskinan itu dekat dengan sakratul maut
Hingga menuju di segala tenggorokan
Sampai tak mampu bernafas kembali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun