Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Luka Abadi

20 Mei 2023   12:13 Diperbarui: 20 Mei 2023   12:31 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Luka ku bawa lari
Bersama sajak dan puisi
Hingga tak jemu aksara dan kata
Membanjiri di setiap ketukan nafas
Sampai kadang lupa
Sudah sejauh ini puisi dan sajakku
Menemani di setiap luka abadi
Engkau taburkan di setiap jengkal pisau hati yang engkau hunuskan di setiap jantungku

Luka abadi
Telah menoreh di setiap ketukan nafas puisi
Sampai seluruh hati terasa nyeri
Tertusuk arti cinta yang penuh kemunafikan
Luka ku bawa di setiap bait syair puisi
Sejauh aku berlari di atas altar sajak yang penuh luka
Membawa rasa nyeri yang abadi

Luka abadi
Kisah sebuah rasa kecewa
Menderu selaksa mesin yang siap pecah
Bersama udara yang mulai gelap
Bersama duka langit hati
Kian hari yang semakin mendung tanpa cahaya

Luka abadi
Tertulis di ketukan syair puisi
Sampai berapa sajak yang tertulis tentang luka
Hingga tak sadar
Ribuan sajak dan puisi
Saksi tentang luka abadi
Sampai menutup mata di suatu hari nanti
Luka akan terbawa di hati
Memenuhi ruang udara yang hampa
Karena cahaya luka sudah gelap
Menyelimuti di setiap ketukan syair sajak dan puisi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun