Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Takbir Cinta

12 April 2023   04:39 Diperbarui: 12 April 2023   04:41 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Malam di ruang sunyi
Kulantunkan takbir cinta
Walau hatiku terluka di sudut jiwa
Terasa sesak nafas tersengal di antara rongga harapan
Tentang cinta yang terlalu besar
Memenuhi ruang dalam hati
Bersama suara takbir cinta
Menghanyutkan di setiap detak nafasku
Hingga membuat hatiku penuh pelangi
Memenuhi ruang kesedihan

Takbir cinta
Kulantunkan dalam hati
Walaupun engkau tak pernah membalas sepatah kata tentang cinta
Namun bagiku takbir cinta adalah ketulusan dan keikhlasan
Walaupun takbir cinta
Engkau balas dengan racun sekalipun
Aku tetap mengumandangkan takbir cinta untukmu

Maha Suci Sang Pemilik takbir cinta
Engkau adalah maha di atas segala maha
Kulantunkan takbir cinta
Sebuah pengharapan ruang hatiku
Tentang dia yang kucinta di sanubari jiwa atma
Hingga kulantunan takbir cinta
Menuju gemuruh di sanubari rasa
Tanpa ada rasa stasiun pemberhentian
Karena takbir cinta terus berjalan
Bersama harapan dan rasa ingin tahu yang begitu kuat
Tentang makna sebuah cinta pengharapan

Takbir cinta
Menuju celah-celah jiwa
Memenuhi ruang rinduku
Tentang peringai wajahmu yang rupawan
Memenuhi ruang rinduku
Tentang urat senyummu yang membuat aku mati separuh jiwa
Karena engkau begitu berarti bagiku
Hingga takbir cinta
Memenuhi ruang rinduku tanpa ada batas waktu
Walaupun luka dan air mata
Mengiringi langkah takbir cinta
Tentangmu tanpa ada kata titik stasiun pemberhentian
Karena takbir cinta
Melaju tanpa ruang dan waktu
Memenuhi segala rasa jiwaku
Memahami sebuah keadaan di setiap detak nafasku yang melaju
Selaksa laju kereta
Memenuhi segala ruang harapan dari segala pengharapan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun