Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kebun Anggur

2 April 2023   23:17 Diperbarui: 2 April 2023   23:37 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Kekasihku

Malam yang penuh hujan

Aku tersesat di tengah kebun anggur

Hingga aku berjalan di kebun anggur penuh sempoyongan

Bersama air hujan yang mengalir deras di sekujur tubuhku

Sampai tubuhku terasa mabuk

Tak kuat menahan derasnya dingin air hujan

Menusuk di seluruh ujung kaki hingga ujung rambutku


Kekasihku

Kebun anggur ini

Mengingatkan kisahku tentangmu

Kisahku tersesat dalam ruang hatimu

Karena engkau sudah ingkar janji tentang seutas tali harapan

Namun tali harapan itu engkau lepas

Hingga tali itu mengikat leherku

Menjadi kematian harapan cintaku tentangmu

Sampai aku tak sadarkan diri

Tersesat di dalam hatimu yang penuh harap cemas dan kosong


Kekasihku

Kebun anggur ini mengingatkanku tentangmu

Bahwa aku sudah mabuk asmara

Namun asmara itu sirna di telan keangkuhan sebuah harapan yang kandas

Kandas di tengah kebun anggur yang menyesatkan perjalanan jiwaku

Seperti aku tersesat dalam pangkuan harapan tentangmu


Kekasihku

Kebun anggur ini telah memberi arti

Arti tentang harapan yang tersesat

Tersesat dalam harapan kepalsuan

Hingga membuat hatiku meracu

Dalam suasana kesedihan tanpa air mata

Karena air mata sudah di usap dengan hujan ini malam

Hujan di tengah kebun anggur yang lebat dan melekat di setiap tubuhku yang penuh ruang luka sebuah harapan kepalsuan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun